News
Minggu, 7 Februari 2010 - 17:54 WIB

Lagi, atap SDN Tumenggungan 28 ambrol

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Guyuran hujan lebat, Sabtu (6/2) membuat atap ruang kelas SDN Tumengunggan 28 runtuh. Akibat kejadian tersebut, 45 siswa kelas II dievakuasi.

Menurut Guru kelas I, Siti Muyasaroh, peristiwa tersebut terjadi pada pukul 08.00 WIB, ketika itu kondisi ruang dalam keadaan kosong karena siswa mengikuti pelajaran olahraga. Karena atap eternit yang melapuk tersebut runtuh, sambung dia, beberapa kayu penopang atap jatuh karena tak mampu menahan terpaan air hujan.

Advertisement

“Saat itu saya sedang berada di kelas I, tiba-tiba terdengar suara benda jatuh di ruang kelas II ketika saya tengok atap kelas sudah ambruk,” ungkapnya ketika dijumpai Espos di SDN Tumenggungan 28 Solo.

Menurut Kepala SD Tumenggungan 28, Zubaidah SPd di dampingi Guru Olahraga, Gunawan, ada lima lokal yang dinilai tidak representatif untuk digunakan karena kondisi kayu yang berfungsi menopang atap bangunan telah melapuk. Dia mengatakan, beberapa ruang tersebut meliputi ruang kelas III, II, I, ruang guru dan perpustakaan, ketika hujan lebat tiba bangunan tersebut bocor dan digenangi air hujan. Terkait hal tersebut, pihaknya meminta pemerintah untuk segera melakukan perbaikan gedung.

“Lokasi ruang kelas II berhimpitan dengan ruang kelas III yang beberapa waktu lalu yang atapnya telah dirobohkan. Karena atapnya bolong, jadi air hujan mengalir di ruang sebelah kanan dan kiri,” jelasnya.

Advertisement

Dia mengatakan, ada 45 siswa yang terpaksa dievakuasi ke ruang kelas lainnya lantaran ruang kelas II tersebut dinilai tidak layak untuk proses belajar mengajar. Menurutnya, meskipun beberapa ruang seperti ruang kelasI dan ruang guru masih difungsikan namun sejumlah murid dan tenaga pengajar mengaku kawatir apabila atap runtuh.

“Ruang kelas satu keadaannya tidak jauh berbeda dengan kelas II, kayu penopangnya telah lapuk sementara jika hujan, air merembes dari atap,” jelas dia.

Sementara waktu, sambung dia, siswa kelas II tersebut akan mengunakan ruang kelas I. Menurutnya, mereka dapat memanfaatkan ruang tersebut seusai siswa kelas I selesai proses belajar mengajarnya.

das

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif