News
Sabtu, 6 Februari 2010 - 14:58 WIB

Soal reshuffle, Parpol wait and see

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta– Para petinggi partai politik (Parpol) ramai-ramai  bungkam dan menanggapi dingin terkait isu reshuffle kabinet yang kian berhembus kencang. Bahkan mereka menyatakan tidak khawatir akan adanya reshuffle di tubuh kabinet indonesia bersatu (KIB) jilid II.

Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Wiranto menanggapi dingin isu reshuffle kabinet. Pergantian kabinet itu dinilai sebagai hal yang biasa.

Advertisement

“Memang kenapa? Biarkan saja itu,” katanya kepada wartawan di sela-sela Musyawarah Nasional (Munas) I Hanura di Hotel Shangri-La, Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, Sabtu (6/2).

Ketika ditanya mengenai sikap Hanura terkait reshuffle, mantan Menko Polkam itu malah balik bertanya kepada wartawan.

Advertisement

Ketika ditanya mengenai sikap Hanura terkait reshuffle, mantan Menko Polkam itu malah balik bertanya kepada wartawan.

“Yang mau ditanyakan itu apanya? Itu kan adalah hal yang biasa,” tegasnya sambil berlalu.

Sama halnya mantan Wapres sekaligus eks Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla hanya berpesan Partai Golkar harus siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi terkait reshuffle.

Advertisement

Hal ini disampaikan JK usai ceramah dalam seminar dan lokakarya nasional bertajuk “Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah Bidang Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat dalam rangka pramuktamar Muhammadiyah ke-46 di kampus Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Jalan Kapas, Yogyakarta, Sabtu (6/1).

JK menyatakan setuju dengan pendapat Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) terkait isu reshuffle.  “Kalau saya setuju saja dengan pendapat Pak Ical sebagai Ketua Umum Golkar. Partai Golkar tergantung dengan keputusan presiden saja,” ujar dia.

Menurut dia, Golkar harus siap jika reshuffle benar-benar terjadi. Sebab, reshuffle kabinet merupakan kewenangan presiden.

Advertisement

“Ya, Golkar siap saja. Mau ditarik atau tidak ya siap saja. Itu kan tergantung pendapatnya DPP. Saya kan bukan ketua umum Golkar lagi,” kata JK yang juga eks Ketum Golkar ini.

Ketika ditanyakan apakah langkah reshufle sudah tepat, JK lagi-lagi menolak berkomentar. “Saya nggak mau berkomentarlah,” cetus JK sambil melangkah menuju mobil yang telah siap di depan kampus UAD.

Sementara Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menolak berkomentar banyak soal isu reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II. Menurutnya, ada atau tidaknya reshuffle tergantung Presiden SBY.

Advertisement

Hal itu diungkapkan Megawati di sela-sela acara Konferensi Daerah PDIP Bali di Hotel Nikki, Jl Gatot Soebroto, Denpasar, Bali, Sabtu (6/2).

“Saya pernah jadi presiden, persoalan reshuffle tergantung presidem. Kalau memang menurut presiden harus dilakukan, ya ada reshuffle. Tapi kalau menurut presiden tidak, ya tidak ada reshuffle,” ujar Megawati.

Megawati juga enggan berkomentar soal kemungkinan PDIP akan diajak dalam koaliasi di KIB. Menurut Megawati, dirinya tak ingin beranda-andai. “Saya tidak tahu. Ya jangan berandai-andai,” ujar Megawati.

dtc/isw

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif