News
Senin, 1 Februari 2010 - 14:33 WIB

AC-FTA tekan laju inflasi

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–ASEAN-China Free Trade Agreement (AC-FTA) mampu menekan laju inflasi, karena akan memberikan dampak positif terhadap penurunan harga beberapa komoditas seperti sandang.

Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan dalam jumpa pers bulanan di Kantor BPS, Jakarta, Senin (1/2).

Advertisement

“Dengan AC-FTA ini akan memberikan dampak positif ke inflasi terhadap penurunan harga seperti sandang,” ujarnya.

Rusman melihat AC-FTA memang memberikan ancaman terhadap beberapa komoditas seperti tekstil, alas kaki, dan baja, tetapi tetap memberikan peluang untuk komoditas lainnya seperti CPO.

Advertisement

Rusman melihat AC-FTA memang memberikan ancaman terhadap beberapa komoditas seperti tekstil, alas kaki, dan baja, tetapi tetap memberikan peluang untuk komoditas lainnya seperti CPO.

Selain itu, implikasi penerapan AC-FTA akan menurunkan tingkat penyelundupan. Jadi, lanjut Rusman, masuknya barang melalui jalur ilegal menjadi berkurang.

“Masuknya barang ‘kurang halal’ berkurang karena sekarang kan tidak ada tarif,” jelasnya.

Advertisement

Rusman menegaskan sejauh ini belum terlihat peningkatan terhadap ekspor impor akibat AC-FTA. Dampak AC-FTA terhadap ekspor impor ini baru bisa dilihat pada akhir kuartal I yaitu pada bulan Maret 2010.

“Saat ini belum terlihat tapi bisa dilihat pada akhir kuartal I pada Maret,” ujarnya.

Namun, berdasarkan data BPS mengenai Nilai Impor Non Migas Indonesia, sudah terdapat kenaikan nilai impor pada beberapa komoditas impor dari China bahkan sebelum pemberlakuan AC-FTA.

Advertisement

Dari November hingga Desember 2009, nilai impor dari China ke Indonesia telah meningkat 18,41% atau dari US$ 1,26 miliar menjadi US$ 1,49 miliar. Dengan nilai kumulatif Desember hingga Januari sebesar US$ 13,5 miliar.

Bahkan, untuk buah-buahan kenaikan nilai impornya meningkat mencapai 147,43% dari nilai impor November 2009 atau sebesar US$ 17,15 juta menjadi US$ 42,45 juta. Sedangkan untuk nilai kumulatif dari Desember 2009 ke Januari 2010 untuk buah-buahan, mencapai US$ 330,996 juta.

dtc/isw

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : AC-FTA
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif