Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
Solo (Espos)–Nasib sial menimpa sebelas warga RT 03/ RW III Kelurahan Sewu, Jebres. Persoalannya, sudah hampir tiga bulan ini rumah relokasi yang mereka huni ternyata tak kunjung dirampungkan oleh pemborong.
Padahal, semua biaya sudah dibayar lunas sejak beberapa sebelum dimulai pembangunan. Penelusuran Espos di lokasi, Jumat (29/1), rumah relokasi warga Kelurahan Sewu tersebut berdiri di RT 02/ RW VIII Sabrang Lor Mojosongo, Jebres.
Sejak tiga bulan lalu, sejumlah warga sudah pindah ke rumah relokasi yang belum jadi tersebut. Hal itu terpaksa dilakukan lantaran rumah mereka di Bantaran Kelurahan Sewu telah diratakan tanah menyusul ada program perbaikan tanggul.
Dengan kondisi rumah relokasi yang belum jadi itu, praktis setiap hari warga merasa kedinginan dan kerepotan untuk kebutuhan kamar kecil. “Rumah baru jadi tembok dan atap. Lantai, pintu, jendela, dan kamar kecil belum digarap sama sekali. Sudah tiga bulan ini proyek macet,” ujar salah satu warga, Yeni.
Warga lainnya juga berpendapat serupa. Menurutnya, rumah relokasi yang diserahkan pemborong tersebut tak berlanjut tanpa sebab yang pasti. Padahal, musim hujan telah tiba yang membuat air dalam rumah becek dan dingin.
Menanggapi hal itu, Ketua Pokja Kelurahan Sewu, Joko Mulyono membenarkan laporan warga tersebut. Pihaknya sendiri juga mengaku pusing dengan ulah pemborong yang hingga kini tak kunjung melanjutkan pembangunannya. “Kasihan warga, sudah hampir tiga bulan ini mereka pindah, namun rumah masih belum jadi,” paparnya.
Dia berjanji akan meminta sub Pokja terkait agar lekas menyelesaikan persoalan rumah relokasi agar tak berlarut-larut. Menurut keterangannya, pemborong sebenarnya adalah warga asli Solo. Meski demikian, pihaknya tak tahu di mana lokasi persisnya.
asa