Ah-tenane
Sabtu, 30 Januari 2010 - 08:25 WIB

Jalur helm

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jon Koplo adalah seorang perangkat desa di Kabupaten Boyolali. Kebetulan pagi itu ada acara rapat di kecamatan. Karena sudah terlambat, dengan buru-buru ia nyaut tas, mengambil helm dan langsung meluncur ke kecamatan dengan motornya.
Tiba di kantor kecamatan, ternyata rapat sudah dimulai. Jon Koplo cepat-cepat masuk ke ruang rapat melalui pintu belakang agar kehadirannya tidak nyolok. Ndilalah tempat duduk di bagian belakang penuh semua, tinggal dua kursi kosong di barisan paling depan. Yah, dengan terpaksa Koplo berjalan unyluk-unyluk menuju ke depan lewat jalan tengah antara 2 sisi deretan kursi yang sudah penuh dengan peserta rapat.
”Awas lho, tengah jalur helm!” goda Lady Cempluk, sang pembawa acara.
Geeerrr… Para peserta rapat pun langsung tertawa melihat kedatangan Jon Koplo. Anehnya, Jon Koplo dengan cuek bebek terus berjalan nguncluk menuju kursi kosong di depan dan langsung duduk mbegegeg dengan santainya. Ia bahkan sempat menoleh ke para peserta rapat dan membalas senyum orang-orang yang menertawainya.
Suasana bertambah gayeng ketika Pak Tom Gembus, sang pimpinan rapat terlibat dialog dengan Jon Koplo. ”Pak Koplo, motornya kok nggak dibawa masuk sekalian?” tanya Pak Gembus.
”Saya parkir di luar, Pak,” jawab Koplo.
”Tapi itu helmnya kok masih parkir di kepala penjenengan?” Secara refleks tangan Koplo langsung meraba kepalanya dan… badalaaa…, ternyata di kepalanya masih ada helm nangkring dengan manisnya.
Dengan muka merah padam menahan malu, Jon Koplo buru-buru mencopot helm dan mblirit keluar tanpa sempat berpamitan.  Kiriman Waluyo J, Butuh RT 01/1, Mojosongo, Boyolali.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Jon Koplo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif