Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
Solo (Espos)--Mulai munculnya kasus unggas mati mendadak membuat Dinas Pertanian (Dispertan) Solo bersikap. Dinas itu memperketat pengawasan unggas yang masuk ke Kota Solo.
Dispertan Solo mencatat lebih dari 3.000-an unggas dari Soloraya khususnya, dan sejumlah wilayah di Pulau Jawa keluar masuk Solo setiap harinya. Unggas yang masuk Solo itu harus dilengkapi surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari daerah asal.
Kepala Dispertan Solo, Weni Ekayanti menerangkan upaya memperketat pengawasan dilakukan dengan menerjunkan tim khusus yang mengawasi titik-titik stategis, seperti Pasar Ayam, Semanggi dan lokasi pemotongan unggas. Tim yang terdiri dari lima personil per kecamatan itu bergerak setiap hari. Setiap Senin, tim memantau hewan hidup, sedangkan pada Selasa hingga Jumat giliran produk pangan asal hewan (PPAH) yang diawasi.
Tim tersebut masih didukung tim lain, Participatory Deasease Surveylens and Respon (PDSR), yang siap bergerak cepat jika ditemukan kasus di lapangan.
Selain siaga dengan tim tersebut, Dispertan, sambung Weni, juga menyiapkan disinfektan untuk menekan berkembangnya virus di titik-titik yang potensial. Sedikitnya 100 kemasan disinfektan, yang masing-masing terdiri 1 liter disinfektan.
tsa