News
Jumat, 29 Januari 2010 - 16:10 WIB

Dugaan korupsi pengadaan kapal mewah menguat

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta-– Dugaan adanya tindak pidana korupsi dalam pengadaan kapal mewah di Kementrian Kelautan dan Perikanan (KP) menguat.

Kapal layar katamaran Lagoon 500 milik Kementerian KP dibeli dengan harga Rp 14 miliar. Namun di situs resmi penjualan Lagoon, harga pasaran Lagoon 500 hanya sekitar Rp 7,5 miliar.

Advertisement

Seperti diakses dari situs penjual kapal layar Catamarans.com, Jumat (29/1/2010), Lagoon 500 dilepas ke pasaran dengan harga US$ 795.000 atau Rp 7,552 miliar (dengan kurs 1 US$ = Rp 9.500). Ini adalah harga paling aktual.

Dalam penjelasan di situsnya, harga tersebut dipublikasi sejak Oktober 2009. Harga ini berarti lebih murah hampir separuhnya dari yang dibayar Kementerian KP.

Situs Boatpoint.com.au, juga pernah membuat ulasan mengenai kapal luks ini pada Juli 2009 lalu. Dalam ulasannya, orang Australia sering menyebut Lagoon 500 sebagai rumah nyaman yang terapung di lautan.

Advertisement

Hal ini bukannya tanpa alasan. Kapal layar buatan Prancis ini memang dilengkapi berbagai fasilitas yang luks. Pangsa pasarnya memang orang-orang berduit di Eropa yang suka plesir di lautan. Namun banyak juga orang-orang kaya di Australia menyukai Lagoon 500.

Kapal layar ini panjangnya 15 meter dengan tiang layar setinggi 8 meter. Lagoon 500 dilengkapi dengan 4 kabin tidur dengan kamar mandi. Interior dan lantainya pun memakai kayu oak. Selain itu masih ada lagi meja makan untuk 6 orang, dapur dengan kulkas, oven, kompor dan microwave. Untuk hiburan tersedia MP3 player, radio dan CD, bahkan TV.

Lagoon 500 memakai dua motor diesel Yanmar atau Volvo dengan kekuatan 54 tenaga kuda. Kapasitas bahan bakarnya 960 liter, cukup untuk melaut dalam waktu lama. Kapal ini juga punya layar selebar 154 meter persegi yang mantap untuk menangkap angin dan bergerak membelah ombak di lautan.

Advertisement

Canggihnya, kapal ini pun memiliki sistem auto pilot di kemudinya. Bahkan nakhoda Lagoon 500 tidak perlu berada di ruang kemudi untuk mengendalikan kapal. Dari ruang santai di belakang kapal, nahkoda bisa mengontrol mesin dengan panel kembar seperti di ruang kemudi. Kemudi kapal pun cukup dimainkan dengan joystick seperti game komputer.

Oleh Kementerian KP, Lagoon 500 diklaim digunakan untuk memantau terumbu karang. Pemerintah Indonesia membelinya dengan harga sekitar Rp 14 miliar. Satu unit kapal ini sudah tiba di pelabuhan Batam sejak beberapa hari lalu.

Pembelian kapal mewah ini menuai kontroversi. Selain dinilai harganya yang terlampau mahal, kapal itu juga dinilai terlalu mewah untuk digunakan hanya memantau terumbu karang. Kapal ini lebih cocok sebagai kapal pesiar.

dtc/isw

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif