Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
Jakarta–Tiga aksi massa meramaikan Bundaran HI, Rabu (27/1). Massa mengkritik Presiden SBY dengan mengusung keranda mayat hingga ada massa tandingan pendukung SBY yang membagikan bibit Rambutan.
Berdasarkan pantauan sekitar pukul 10.30 WIB, 200 orang dari Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) berdemo di Bundaran HI. Mereka mengkritik kebijakan kesehatan dari 100 hari pemerintahan SBY dengan menggelar aksi teatrikal.
Massa mengusung keranda mayat berbalut kain bertuliskan Jamkesmas dan seorang pasien berkursi roda yang merupakan rakyat miskin. “Saat Menkesnya Siti Fadilah, banyak pasien miskin terbantu. Sekarang Menkesnya Endang Rahayu, bidang kesehatan jadi mundur. Obat generik mahal dan banyak bayi gizi buruk,” kata koordinator DKR Alfan.
Sebelumnya ada pula aksi dari Paguyuban Kesejahteraan Rakyat (Pasera). Mereka menuntut pemerintah lebih serius bekerja. “Jangan mengurusi hal-hal yang bersifat polemik,” kata koordinator Pasera, Ebe.
Aksi yang lebih dulu bubar adalah dari Peduli Bangsa, Nelayan dan Petani. Mereka mendukung pemerintahan SBY karena memperhatikan petani dan nelayan. Dalam aksinya mereka membagi-bagikan 200 bibit rambutan kepada pengguna jalan yang melintas.
“Jangan terlalu menekan SBY. Pro kontra itu sudah biasa,” kata Lily, korlap aksi tersebut.
Aksi 3 kelompok massa ini tidak memacetkan Bundaran HI. Hanya 20 polisi yang menjaga aksi tersebut. Hingga pukul 11.00 WIB, aksi dari masa DKR masih berlangsung, sementara 2 aksi lainnya sudah lebih dahulu bubar.
dtc/isw