Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
Solo (Espos)–Puluhan aktivis muslim yang tergabung dalam Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK) Soloraya, Rabu (27/1), melakukan unjuk rasa. Mereka menyerukan penerapan syariah dan khilafah di Tanah Air.
Seruan tersebut sebagai solusi dari persoalan bangsa yang bersumber pada penerapan ideologi kapitalisme oleh rezim berkuasa. Unjuk rasa dimulai dengan pekikan lantang takbir, dilanjutkan teatrikal kronologi bailout Bank Century Rp 6,7 triliun.
Dalam aksinya, aktivis BKLDK membentangkan spanduks dan poster bertuliskan protes tentang lahirnya skandal Bank Century. Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI), Boediono dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dituding sebagai pengkhianat lantaran memegang peran sentral dalam lahirnya kebijakan bailout.
BKLDK menilai, Century gate sebagai sinyal kematian Indonesia.
Untuk mencegah semakin terpuruknya bangsa, harus dengan penegakkan Islam, serta pergantian sistem dan rezim penguasa. Korlap aksi, Wahyu Mujahid, kepada wartawan menyampaikan, sebagai bentuk evaluasi terhadap kinerja 100 hari pertama pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
kur