News
Selasa, 26 Januari 2010 - 16:50 WIB

Dua Balita & 1 anak di Kudus positif HIV/AIDS

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kudus– Tiga anak di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diketahui positif terjangkit HIV/AIDS, dan mereka saat ini masih dalam pengobatan, kata Kabid Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kudus Abdul Aziz Achyar, Senin.

Ia menyebutkan usia mereka masing-masing 4,5 bulan, 7 tahun, dan 5 bulan. “Kuat dugaan mereka tertular ibunya yang sudah terinfeksi virus mematikan itu sejak masih di kandungan,” katanya.

Advertisement

Hanya saja, kata Aziz, salah seorang dari ketiga anak itu belum diketahui keberadaannya, mengingat ikut pindah bersama ibunya.

“Kami tetap akan melakukan penelusuran dengan menerjunkan tim ‘surveillance’ dari Dinas Kesehatan Kudus, karena penderita HIV/AIDS yang tidak mendapatkan pengobatan, pertumbuhan virusnya akan semakin cepat,” katanya.

Advertisement

“Kami tetap akan melakukan penelusuran dengan menerjunkan tim ‘surveillance’ dari Dinas Kesehatan Kudus, karena penderita HIV/AIDS yang tidak mendapatkan pengobatan, pertumbuhan virusnya akan semakin cepat,” katanya.

Apabila ditemukan, kata dia, pihaknya akan segera melakukan penanganan, termasuk memfasilitasi pengobatan ke Rumah Sakit Kariadi Semarang. “Penderita yang lain juga akan dipantau perkembangan kesehatannya,” katanya.

Untuk mendampingi para penderita, kata dia, Dinas Kesehatan Kudus melibatkan tim sukarela dari kelompok sebaya. “Kelompok inilah yang menemani para penderita berobat ke Semarang, termasuk dalam berkonsultasi dengan tim medis,” katanya.

Advertisement

“Penyebab karena tertular suami ada enam kasus. Bahkan, ada nenek yang berusia 68 tahun tertular suaminya. Ada pula ibu yang mengandung tiga bulan,” katanya.

Ia berharap masyarakat ikut berperan serta mencegah meluasnya virus mematikan ini, dengan cara-cara atau pola hidup sehat dan menghindari perzinahan.

“Sebagian besar potensi penularannya karena hubungan heteroseksual dan penggunaan jarum suntik,” katanya.

Advertisement

Selain itu, dia juga berharap penderita HIV/AIDS jangan sampai mendapatkan perlakuan diskriminasi dalam pergaulan di masyarakat.  Dengan bergaul dan kontak fisik dengan penderita ini, tidak akan tertular.

“Jika penderita itu tetap tinggal, maka kami tidak akan kesulitan melakukan pemantauan. Kami berharap, mereka tidak diusir warga,” katanya.

ant/isw

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : HIV/AIDS
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif