Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
Solo (Espos)--Bank Indonesia (BI) Solo memastikan tidak ada kepanikan dari nasabah perbankan Soloraya terkait maraknya aksi pembobolan anjungan tunai mandiri (ATM) kartu debet di sejumlah kota besar di Indonesia akhir-akhir ini.
Kepanikan, misalnya berupa penarikan dana dari tabungan secara besar-besaran untuk menghindari raibnya dana pribadi, disampaikan Deputi Pemimpin BI Bidang Perbankan, Kantor BI Solo, Yiyok T Herlambang, masih sangat minim. “Sejauh ini, belum kami terima dampak pencurian tersebut terhadap perbankan di Soloraya. Apalagi rush, kami pastikan tidak ada,” tutur Yiyok, saat ditemui Espos di ruang kerjanya, Selasa (26/1).
Hal ini pun disampaikan Kepala Layanan BCA Solo, Sindoe Soerya W, di mana kepanikan nasabah dengan melakukan penarikan dana sangat minim. “Kami nilai masih wajar, di saat awal-awal rumor itu beredar. Kecenderungan nasabah lebih banyak datang ke bank, untuk menanyakan dan mengecek kembali transaksi yang sudah terjadi.”
Dan dengan memberikan imbauan kepada nasabah terkait pengamanan ATM yang sudah dilakukan BCA, lanjut Sindoe, penarikan atau rush dari nasabah bisa diminimalisasi.
Yiyok menyampaikan, sejauh ini pula belum ada laporan baik dari Bank Central Asia (BCA), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Permata dan bank-bank lainnya jika ada nasabah yang kehilangan dananya akibat pembobolan ATM. “Begitu informasi tersebut marak, kami langsung berkoordinasi dengan perbankan untuk melakukan pengawasan terhadap setiap mesin-mesin ATM yang ada di Soloraya.”
haw