SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Grobogan (Espos)–Gara-gara rekaman gambar anaknya dalam kondisi setengah telanjang beredar di masyarakat, Sudaryanto, 42, pegawai Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi (Dishubinfokom) Kabupaten Grobogan lapor ke polisi.
“Saya tidak menerima anak saya dipermalukan, karena rekaman yang diduga dilakukan teman sekolah anak saya dengan telepon genggam tersebut, sudah beredar di kalangan pelajar dan anak muda di Kecamatan Penawangan,” jelas Sudaryanto, Selasa (26/1).
Akibat beredarnya rekaman diri Bunga, sebut saja demikian, Sudaryanto mengatakan, anaknya menjadi perhatian di sekolah sehingga anaknya harus menanggung rasa malu dan bahkan sudah sepekan ini anaknya itu memilih tidak masuk sekolah.
Mengenai awal mula kejadian memalukan yang menimpa anaknya tersebut, Sudaryanto menerangkan, ketika itu anaknya yang masih tercatat sebagai pelajar SMP Negeri di Penawangan pulang dengan berurai air mata.
Anaknya, sambung Sudaryanto kemudian menceritakan, bahwa di kalangan pelajar di Penawangan beredar rekaman siswi SMP dalam kondisi setengah telanjang. Ternyata rekaman tersebut adalah gambar anaknya. Padahal menurut anakanya, selama kos di rumah seorang warga di Desa Wolo, tidak pernah merekam diri sendiri apalagi dalam kondisi setengah telanjang.
“Anak saya menduga, rekaman yang beredar itu hasil rekaman telepon genggam yang dilakukan anak pemilik kos yang juga adik kelasnya. Rekaman itu memperlihatkan anak saya hanya mengenakan BH dan celana dalam, diduga direkam setelah mandi tanpa seizin anak saya,” ungkap Sudaryanto.
Semula mendapat laporan anaknya itu, Sudaryanto sudah mengecek kebenarannya dan berkomunikasi dengan ayah teman anaknya yang diduga merekan tanpa izin tersebut. Tetapi yang bersangkutan malah memberikan jawaban, jika tidak menerimakan Sudaryanto dipersilahkan untuk melapor ke polisi.
rif