News
Senin, 25 Januari 2010 - 15:42 WIB

Bonek anarkis, Persebaya tolak tanggung jawab

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Surabaya– Persebaya Surabaya tidak mau bertanggung jawab atas tindakan anarkis dan perusakan fasilitas umum yang dilakukan suporter bonek di Solo, Jawa Tengah, saat perjalanan akan mendukung timnya ke Bandung, Jumat (22/1).

Ketua Umum Persebaya Saleh Ismail Mukadar yang ditemui wartawan di Surabaya, Senin, menegaskan sampai saat ini pihaknya belum pernah mengakui atau mendaftarkan bonek kepada PSSI sebagai elemen suporter resmi Persebaya, sehingga tidak punya kewajiban untuk bertanggung jawab.

Advertisement

“Kami tentu ikut prihatin dengan kejadian di Solo. Kami juga berencana mengumpulkan seluruh elemen suporter di Surabaya untuk diajak konsolidasi dan sekaligus mengumumkan pembentukan elemen suporter resmi Persebaya,” katanya.

Elemen suporter resmi itu selanjutnya akan dilaporkan kepada PSSI dan kepolisian, sehingga jika suatu saat terjadi aksi anarkis atau kerusuhan yang dilakukan suporter tersebut, Persebaya siap bertanggung jawab.

“Pokoknya akhir Januari ini, seluruh elemen suporter kami kumpulkan untuk membahas masalah ini. Kami juga akan undang PSSI, Komdis (Komisi Disiplin) dan kepolisian,” ucap Saleh yang juga Manajer Persebaya itu menambahkan.

Advertisement

“Kalau sekarang Komdis menjatuhkan hukuman denda, Persebaya tidak akan pernah mau membayar. Mengapa orang lain yang berbuat, tapi kami yang terkena getahnya,” ujarnya menegaskan.

Sebelumnya, Komdis PSSI telah menjatuhkan sanksi kepada suporter bonek berupa larangan mendukung timnya pada laga di luar kandang selama dua tahun, menyusul kasus kerusuhan yang dilakukan bonek saat laga Persebaya melawan tuan rumah Pelita Jaya di Karawang.

Sedangkan Persebaya terkena hukuman denda Rp250 juta dengan masa percobaan hingga akhir musim, akibat tindakan rasis yang dilakukan suporternya.

Advertisement

Namun, sanksi Komdis PSSI itu tidak digubris suporter karena ribuan bonek tetap ngotot berangkat ke Bandung untuk mendukung laga Persebaya menghadapi Persib Bandung, Sabtu (23/1).

Dalam perjalanan ke Bandung, ribuan suporter terlibat aksi anarkis dan pelemparan batu di Solo hingga mengakibatkan sejumlah warga luka-luka dan harus dibawa ke rumah sakit. Kontributor foto LKBN ANTARA di Solo juga turut menjadi salah satu korban bonek.

Menurut laporan, tiga suporter Persebaya dikabarkan meninggal setelah terjatuh dari atap kereta api, sementara puluhan suporter lainnya mengalami luka-luka terkena lemparan batu.

ant/isw

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif