Jakarta–Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sudah mengantongi modus operandi pelaku terkait kasus dana nasabah enam bank besar yang hilang pada mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Denpasar, Bali.
“Dari modusnya, kita sudah mendapatkan, baru nanti dikembangkan kepada pelakunya,” kata Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komisaris Jenderal Ito Sumardi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (21/1).
Namun demikian, Ito enggan menyebutkan secara pasti modus yang digunakan pelaku untuk membobol tabungan nasabah bank itu karena masih dalam proses penyelidikan.
Jenderal bintang tiga itu menyebutkan pelaku kemungkinan menggunakan beberapa kemungkinan modus operandi, antara lain melibatkan pegawai bank dengan membocorkan nomor kode rahasia kartu ATM milik nasabah atau saat petugas penjaga ATM mengganti atau mengisi uang.
Bahkan memasang alat pendeteksi yang bisa merekam kode rahasia ATM atau ada faktor keteledoran dari nasabah bank saat mengambil uang melalui mesin ATM.
Polisi juga berusaha melakukan pengusutan terhadap pelaku pembobol ATM asal Rusia yang sebelumnya pernah beraksi karena modus operandinya sama dengan pelaku yang lama.
“Tentunya berbagai kemungkinan kan kita kembangkan,” ujar Ito.
Ito meminta seluruh kalangan memberi kesempatan kepada polisi untuk mengusut tuntas kasus pembobolan dana nasabah bank besar itu.
Sebelumnya, sejumlah nasabah melaporkan kehilangan uang tabungan kisaran Rp 1 juta hingga Rp 5 juta per orang pada enam bank, yakni Bank Mandiri, Bank Permata, BCA, BRI, BII dan BNI di Denpasar, Bali.
ant/fid