Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
Solo (Espos)--Kasus pembobolan anjungan tunai mandiri (ATM) BCA yang terungkap di Bali dan Jakarta baru-baru ini menimbulkan kekhawatiran berbagai pihak. Beberapa pengguna ATM BCA di Solo meminta kejelasan modus pembobolan.
Seperti salah seorang nasabah BCA Solo, Anti, 43 yang mengaku cemas dengan hal tersebut. Menurutnya, modus pembobolan seperti yang terjadi di Bali harus segera terdeteksi. “Kalau sudah jelas bagaimana modusnya maka dapat dijadikan pertimbangan nasabah lain untuk menambah kewaspadaan,” jelasnya saat ditemui Espos di kantor BCA cabang utama Solo, Kamis (21/1).
Berbeda dengan itu, pengguna ATM BCA, Lilik Pratomo, 33, cenderung menilai bahwa permasalahan pembobolan tersebut terdapat pada pengguna ATM sendiri. “Semua ATM yang ada di Indonesia bermesin sama, saya melihat kejadian di Bali itu terletak pada personnya,” ungkapnya. Mendengar kejadian di atas, Lilik mengaku tidak surut kepercayaan kepada bank terkait. “Kebetulan hal itu terjadi di BCA, itu bisa terjadi ke semua ATM bank,” imbuhnya.
Sub Divisi komunikasi Pemasaran Aspek Hubungan Masyarakat BCA melalui unit layanan BCA kantor cabang utama Solo mengatakan pihak BCA berkomitmen untuk menjamin keamanan dan kenyamanan nasabah agar tidak mengalami kerugian. Untuk memfasilitasi itu, aduan dapat dilakukan dengan menghubungi Halo BCA di nomor 500888 atau 69888 yang dapat dilakukan melalui ponsel.
m85