News
Kamis, 21 Januari 2010 - 13:26 WIB

Kekurangan bayi, Pemerintah Korsel instruksikan pegawai membuat bayi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Seoul–Program unik dikeluarkan Pemerintah Korea Selatan. Pemerintah menginstruksikan pada para pegawainya untuk segera pulang dan membuat bayi.

Seperti dimuat laman BBC, Rabu (20/1), Kementerian Kesehatan Korea  Selatan mematikan seluruh lampu di gedungnya. Tujuannya, agar para pegawai cepat pulang ke rumah. Tak hanya untuk berkumpul dengan keluarga, para staf diharapkan menambah jumlah anggota keluarganya.

Advertisement

“Kami akan mematikan semua lampu, di manapun, bahkan di ruangan pers untuk para reporter,” kata juru bicara Departemen Kesehatan, seperti dimuat The Korea Times.

Program ini tak hanya berlangsung sekali. Tapi akan diuji coba tiap bulannya. Korea Selatan punya masalah dengan penduduknya. Sementara di  negara-negara berkembang pemerintah berusaha membatasi jumlah  kelahiran, negeri ini justru kekurangan bayi.

Advertisement

Program ini tak hanya berlangsung sekali. Tapi akan diuji coba tiap bulannya. Korea Selatan punya masalah dengan penduduknya. Sementara di  negara-negara berkembang pemerintah berusaha membatasi jumlah  kelahiran, negeri ini justru kekurangan bayi.

Korea Selatan adalah negara dengan tingkat kelahiran terendah, bahkan lebih rendah dari negara tetangganya, Jepang.

Meningkatkan angka kelahiran kini jadi prioritas pemerintah Korea Selatan. Negara ini sedang bingung menghadapi jumlah orang lanjut usia yang makin banyak.

Advertisement

“Tidak lama, anak-anak kita akan terbebani mengurus para orang tua. Korea Selatan akan kehilangan daya untuk berkompetisi dalam perekonomian global karena kekurangan tenaga kerja. Ini isu penting yang dihadapi negeri ini,” kata Menteri Kesehatan Korea, Jeon Jae Hee.

Usaha Kementerian Kesehatan menambah jumlah bayi, jadi bahan candaan di Korea Selatan. Kementerian Kesehatan dijuluki Kementerian  Perjodohan.

Bagaimana tidak, organisasi pegawai jadi rajin mengadakan pertemuan pegawai atau gathering. Tujuannya, mendorong para birokrat untuk saling mengenal, jatuh cinta, menikah, dan tentu saja membuat banyak anak – sesuai yang diharapkan pemerintah.

Advertisement

Intinya, para pegawai Kementerian Kesehatan diminta jadi garda depan menyukseskan  program membuat anak.

Hadiah berupa voucher dengan jumlah menggiurkan ditawarkan bagi para pegawai yang berhasil memiliki anak lebih dari satu.

Namun, usaha pemerintah ini bukan berarti bebas kritik. Para kritikus mengatakan bukan banyaknya jumlah anak yang jadi masalah, yang dibutuhkan adalah bagaimana memenuhi ongkos pemeliharaan anak dan pendidikan bagi para pasangan muda.

Advertisement

vivanews/fid

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif