Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
Solo (Espos)--Tidak lama lagi siswa SD dan SMP negeri dan swasta di Kota Bengawan bisa menikmati pendidikan gratis. Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi), Rabu (20/1) meminta instansi terkait merealisasi hal tersebut sebulan jelang Pilkada Solo, Maret 2010.
Walikota mengatakan, pihaknya mengundang sejumlah instansi terkait yang terlibat dalam persoalan pendidikan di Balaikota, Rabu (20/1), antara lain Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dewan Pendidikan Kota Solo (DPKS) dan Masyarakat Peduli Pendidikan Solo (MPPS) serta sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM). Pihak-pihak tersebut diminta memberikan masukan mengenai sistem pendidikan gratis yang segera diterapkan.
Menurut Walikota, ada 27 komponen yang dibahas dalam pertemuan itu. Terutama, mengenai rincian biaya yang digratiskan. Dia menerangkan, konsep pendidikan gratis bukan berarti gratis sama sekali. Tidak semua biaya operasional dan investasi di bidang pendidikan digratiskan, namun ada biaya-biaya yang menjadi porsi orang tua, Pemkot, pemerintah provinsi, dan pusat.
Dia menambahkan, nominal biaya pendidikan yang diberikan dari dana APBD senilai Rp 23 miliar tersebut diatur sesuai kondisi siswa bersangkutan. Walikota menyebut konsep gratis dimaksud mirip konsep program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Solo (PKMS).
“Nanti dibuat kartu, untuk yang tidak mampu betul-betul gratis. Siswa tak mampu mendapat biaya operasioanl dan misalnya uang gedung. Siswa lain tidak. Soal itu baru dimusyawarahkan, baru dalam proses. Nanti seperti PKMS,” urai Jokowi.
tsa