News
Senin, 18 Januari 2010 - 12:46 WIB

Puluhan karyawan RS Roemani tuntut direktur mundur

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang– Puluhan karyawan Rumah Sakit Roemani Semarang, Senin (18/1), berunjuk rasa menuntut direktur utama (Dirut), Masrifan Jamil, mundur dari jabatannya karena dianggap tidak memenuhi persyaratan.

Unjuk rasa puluhan karyawan tersebut digelar di aula rumah sakit dengan membawa sejumlah spanduk dan poster antara lain bertuliskan “Hanya Ada Satu Kata Ganti Direktur RSB Roemani”, “Karyawan Bersatu Untuk Kejayaan RSB Roemani”, “Kami Tidak Biarkan Roemani Hancur”, dan “Kita Tidak Akan Mundur Sebelum Masrifan Mundur”.

Advertisement

Menurut salah seorang karyawan yang berunjuk rasa, Saiful,
ada beberapa persyaratan sebagai dirut yang tidak dipenuhi Masrifan.

“Saat ini yang bersangkutan masih tercatat bekerja menjadi pegawai negeri sipil (PNS) aktif di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah sebagai pengajar di Poltekkes,” katanya.

Padahal, kata dia, pada awal menjabat dirut, yang bersangkutan telah menyatakan akan mundur sebagai PNS.

Advertisement

“Namun hingga sekarang hal tersebut tidak dilakukannya,” ujarnya.

Menurut Saiful, selain tidak memenuhi persyaratan, kinerja Masrifan Jamil yang menjabat sebagai dirut RSB Roemani sejak satu tahun yang lalu dianggap tidak memuaskan dan kurang memperhatikan nasib karyawan.

Para karyawan yang berunjuk rasa meminta pada instansi terkait agar segera mengganti Masrifan sebagai dirut dan mengembalikan yang bersangkutan ke tempat kerjanya semula.

Advertisement

Aksi unjuk rasa tersebut mendapat penjagaan cukup ketat dari jajaran Polres Semarang Selatan, baik di dalam aula rumah sakit maupun di luar gedung.

Saat hendak dikonfirmasi mengenai aksi unjuk rasa puluhan karyawan rumah sakit yang menuntut dirinya mundur dari jabatannya, Masrifan tidak bersedia memberikan keterangan.

Saiful menambahkan, adanya aksi unjuk rasa puluhan karyawan ini tidak mempengaruhi pelayanan RS Roemani. “Pelayanan rumah sakit tetap berjalan seperti biasa karena karyawan yang berunjuk rasa merupakan karyawan yang mendapat jadwal dinas sore dan malam,” ujarnya.

ant/isw

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif