News
Jumat, 15 Januari 2010 - 11:05 WIB

Gempa Haiti, penjarahan mulai marak

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Port-au-Prince–H
aiti porak-poranda pascagempa berkekuatan 7 Skala Richter yang mengguncang negara miskin itu. Di tengah kehancuran itu, kekacauan pun timbul. Suara-suara tembakan kerap terdengar di Port-au-Prince, ibukota Haiti. Para penjarah pun beraksi.

Hingga kini banyak warga yang belum mendapat bantuan apapun. Tak heran, aksi penjarahan toko-toko pun marak terjadi.

Advertisement

Keadaan diperparah dengan ambruknya penjara utama di ibukota Haiti akibat gempa. Akibatnya, para tahanan pun melarikan diri.

Pada Kamis (14/1) waktu setempat, para pencuri menjarah sebuah supermarket yang rusak sebagian di daerah Delmas, Port-au-Prince. Barang-barang elektronik dan berkarung-karung beras dibawa pergi. Tak ada tanda-tanda keberadaan polisi di tempat-tempat publik.

“Semua polisi sedang sibuk menyelamatkan dan mengubur keluarga mereka sendiri,” kata seorang pemilik pabrik Manuel Deheusch. “Mereka tak punya waktu untuk berpatroli di jalan-jalan,” imbuhnya seperti dilansir AFP, Jumat (15/1/2010).

Advertisement

Bahkan tak seorang personel penjaga perdamaian PBB yang terlihat melakukan patroli. “Sayangnya kami tak melihat personel penjaga perdamaian di jalan-jalan,” tutur Valmir Fachini, juru bicara badan amal Brasil, Viva Rio.

“Kami mendengar beberapa suara tembakan tanpa tahu darimana asalnya suara-suara itu. Penjarahan telah dimulai di supermarket-supermarket, yang ambruk sebagian,” imbuhnya.

“Yang terjadi adalah jika makanan tidak segera tiba, pada akhirnya orang-orang akan mulai menjarah rumah-rumah. Suara-suara tembakan itu konstan dan kami pikir itu berasal dari keluarga-keluarga yang berusaha melindungi diri mereka dari para penyerang,” tandas Fachini.

Advertisement

Maraknya penjarahan dikonfirmasikan oleh Palang Merah Internasional. Pejabat lokal Palang Merah Internasional mengingatkan, badan kemanusiaan itu tak akan bisa menyalurkan bantuan secara efektif jika aksi kriminal tersebut terus terjadi.

Lebih dari 3.500 tentara AS direncanakan tiba di Haiti akhir pekan ini. Mereka akan memperkuat sekitar 3.000 polisi dan personel penjaga perdamaian PBB yang telah dikerahkan untuk mengamankan bandara, pelabuhan dan gedung-gedung utama di Port-au-Prince.

dtc/isw

Advertisement
Kata Kunci : Gempa Haiti Penjarahan
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif