News
Selasa, 12 Januari 2010 - 16:33 WIB

Ratusan minibus Magelang-Sukorejo mogok

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Temanggung–
Ratusan minibus jurusan Magelang- Sukorejo, Selasa (12/1) melakukan aksi mogok beroperasi karena para awak angkutan kesal dengan pemindahan trayek ke jalur alternatif di daerah Ngadirejo.

Para pengemudi minibus terlihat memarkirkan ratusan armadanya di sepanjang jalan lingkar atau jalur alternatif di Desa Petungrejo, Kecamatan Ngadirejo.

Advertisement

Seorang pengemudi bus PO Gayatri, Khosim (30) mengatakan, sebelumnya antara awak angkutan dengan Dishub Temanggung pernah mengadakan musyawarah terkait pengalihan jalur tersebut, namun tidak disepakati kedua pihak.

“Sebelumya pengalihan jalur sudah dilakukan empat kali lebih oleh Dishub, tetapi dipindahkan lagi ke jalur semula sehingga penumpang bingung mau menunggu bus di mana,” katanya.

Ia mengatakan, setelah berkali-kali dipindahkan para pengemudi mengaku rugi akibat sepi penumpang, karena di jalur alternatif bus hanya melewati persawahan dan sedikit perkampungan dan tidak melewati pasar dan kantor kecamatan.

Advertisement

“Kalau melalui jalur alternatif harus memutar tiga kilometer dan tidak melewati pasar yang justru banyak penumpang, bahkan anak sekolah harus naik dua kali kendaraan umum untuk mencapai jalur tembus bus di dekat kantor kecamatan,” katanya.

Pengemudi yang lain, Ahmad (42) mengatakan pengalihan jalur tersebut disinyalir karena kepentingan pihak tertentu yang ingin mendapatkan keuntungan.

“Pengemudi andong dan tukang ojek mungkin senang dengan pengalihan jalur minibus itu, karena kalau minibus tidak lewat pasar, terpaksa penumpang harus naik kendaraan tersebut,” katanya.

Advertisement

Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan, Dishub Kabupaten Temanggung, Chairil mengatakan, saat ini pihaknya langsung mengumpulkan perwakilan Muspika, awak angkutan, Organda, ketua paguyuban dan Kesbanglinmas untuk membicarakan hal tersebut di kantor terminal Ngadirejo.

“Para awak angkutan menuntut supaya jalur dikembalikan seperti semula. Sekarang kami masih bermusyawarah dan hasilnya belum bisa diputuskan karena masing-masing pihak belum menemukan titik temu,” katanya.

ant/isw

Advertisement
Kata Kunci : Boediono Century
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif