News
Jumat, 8 Januari 2010 - 18:08 WIB

Dibangun Ruko, Pasar Luksor dibongkar

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Salatiga (Espos)–Pemerintah Kota Salatiga berencana menggusur sekitar 20 pedagang buah yang berjualan di Pasar Luksor yang berada di kawasan Jalan Jenderal Sudirman. Ini dilakukan lantaran tempat mereka berjualan yang saat ini berupa kios-kios semi permanen itu hendak dibongkar dan dijadikan pertokoan (rumah toko).

Pembongkaran dan pembangunan Ruko di Pasar Luksor ini tidak dilakukan oleh Pemkot, melainkan oleh investor.

Advertisement

Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Salatiga, Valentino Tanto Haribowo, mengakui bahwa sudah ada usulan dari investor yang berencana menggunakan Pasar Luksor itu menjadi Ruko. Sayangnya, Pemkot belum mau terbuka mengenai siapa investor tersebut.

Valentino mengaku tidak ingat siapa investor tersebut kendati beberapa jam sebelumnya ia baru saja mengikuti rapat koordinasi mengenai rencana pembongkaran pasar tersebut bersama Sekretaris Daerah dan sejumlah instansi terkait, Kamis (7/1).

Lahan yang saat ini ditempati pedagang buah tersebut sejatinya adalah tanah sengketa antara Pemkot dengan peseorangan, yakni Andriani SH. Namun melalui jalur hukum, Pemkot berhasil memenangkan status kepemilikan atas tanah tersebut setelah Mahkamah Agung mengeluarkan putusan kasasi yang memenangkan Pemkot.

Advertisement

Sementara itu, sejumlah pdagang yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Buah Luksor (PPBL) mengakui belum mengetahui secara persis rencana pembongkaran Pasar Luksor. Mereka mengaku sempat mendengar isu tersebut, namun hingga kini mereka belum dilibatkan.

Ketua PPBL, Surati, 55, menyadari bahwa lahan yang ditempatinya bersama 19 pedagang lain bukan milik mereka. Selama ini pun mereka tidak membayar uang sewa, hanya sebatas retribusi sebesar Rp 4.000/kios/hari. “Kalau memang mau dijadikan Ruko, kalau harga sewanya murah kami akan tempati. Tapi kalau mahal kami tidak mampu,” urai dia.

Seandianya para pedagang itu direlokasi, Surati meminta kebijaksanaan Pemkot untuk menyediakan tempat yang juga strategis. “Karena ini bukan milik kami, ya kami mau saja (direlokasi) asal lokasinya juga ramai,” pungkasnya.

Advertisement

kha

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif