Bagi personel Teater Klosed, Retno Sayekti Lawu, panggung teater tak hanya digunakan sebagai penyaluran bakat dan kemampuan berkesenian saja. Seniman asal Ngawi, Jawa Timur itu mengaku bidang seni yang sudah digelutinya sejak 1995 tersebut mampu melepaskan kepenatan pikiran yang acap kali muncul.
”Teater sudah menjadi sarana pelepasan kegelisahan yang ada di pikiran. Dengan berteater bisa membuka simpul-simpul masalah yang sedang mendera. Setiap orang pasti punya pikiran ruwet kan?” ujar Lawu saat dijumpai Espos, Kamis (12/11), di Wisma Seni, Taman Budaya Surakarta (TBS).
Perempuan berusia 34 tahun tersebut, kini dikenal sebagai salah satu perempuan yang menfokuskan diri pada seni teater di Kota Bengawan. Padahal di Solo ini, tak banyak seniman perempuan yang tetap konsisten dan bertahan di dunia teater.
Sejak terjun ke bidang tersebut, Lawu banyak terlibat di berbagai pertunjukan yang digarap seniman senior. Namun, ia pun berhasil menyutradarai berbagai judul. Setelah disibukkan dengan Mimbar Teater Indonesia, Lawu tengah mengerjakan garapan terbarunya berjudul Selerak bersama Komunitas Lantai Dua. hkt