Ah-tenane
Selasa, 22 Desember 2009 - 11:10 WIB

Tiwas GR

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jon Koplo, mahasiswa semester tua di universitas paling jos sak Solo ini sebetulnya sudah tidak betah jadi jomblo. Makanya meski wajahnya tak begitu mempesona ia tetap suka tebar pesona di hadapan cewek-cewek dengan senyuman mautnya.
Kebetulan hari itu orangtuanya sedang pergi hajatan. Koplo dan adiknya, Gendhuk Nicole, mendapat jatah menjaga toko kelontong dan kios bensin di rumahnya di daerah Kartasura.
Berbekal buku komik, Koplo menjaga toko sambil senyam-senyum, sementara adiknya memilih nonton TV.
Sedang asyik-asyiknya baca komik, sepeda motor berhenti di depan kios bensinnya. Semula Koplo mau memanggil adiknya untuk melayani, tapi setelah tahu pembelinya seorang cewek, ia memilih untuk melayaninya sendiri sambil tebar pesona. Koplo pun keluar dengan wajah berseri dengan senyuman maut di bibirnya.
”Berapa, Mbak?” tanya Koplo.
”Satu saja,” jawab si cewek singkat.
Koplo mengambil satu botol bensin dan menuangkannya ke tangki kendaraan sambil lirak-lirik ke wajah si cewek yang sedang mengambil uang dari dompetnya.
”Berapa, Pak?” tanya cewek tadi.
Koplo njenggirat kaget saat mendengar dirinya dipanggil ”pak”, tapi ia tetap mencoba ramah. ”Eh, lima ribu, Mbak,” jawab Koplo dengan senyum yang kali ini terpaksa.
”Terima kasih, Pak,” kata si cewek tanpa melihat ke arah Koplo.
”Sama-sama,” ucap Koplo masih dengan wajah tak percaya.
Begitu si pembeli pergi, Koplo buru-buru nyandhak cermin.
”Masa iya sih aku sudah seperti bapak-bapak?” tanyanya kepada dirinya sendiri. Baru kali ini Koplo dipanggil ”pak”, apalagi yang memanggil seorang cewek. Ini benar-benar pengalaman pahit bagi dirinya.  Kiriman Rudi Harjanto, Sumbulan Kidul RT 03/RW 13, Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Jon Koplo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif