Soloraya
Selasa, 29 Desember 2009 - 21:28 WIB

Terkena banjir dan longsor, petani terancam panen dini

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Boyolali (Espos)–
Bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di wilayah Kecamatan Cepogo, Minggu (27/12), ternyata tidak hanya merusak rumah warga dan sarana umum seperti jembatan serta jalan di wilayah itu. Sebagian lahan pertanian di Cepogo yang mayoritas ditanami bawang merah, juga sempat dilanda banjir dan tanah longsor sehingga sejumlah petani terpaksa panen lebih dini.

Hal itu diakui salah seorang petani bawang merah di Dukuh Ringin Putih, Desa Sukabumi, Kecamatan Cepogo, Boyolali, Sulami, 40. Sulami menuturkan terpaksa memanen lebih awal tanaman bawang merah di ladangnya karena banjir yang terjadi pada Minggu lalu tersebut menghanyutkan sebagian tanamannya.

Advertisement

“Yang tidak hanyut memang masih banyak, lumayan kalau dijual,” ungkap Sulami ketika ditemui wartawan di ladang miliknya, Selasa (29/12).

Senada dikemukakan petani bawang merah lainnya, Haryanto, 45. Meskipun tanamannya belum cukup umur, Haryanto mengatakan terpaksa harus dipanen agar kerugiannya tidak semakin besar bila sewaktu-waktu banjir terjadi lagi di wilayah itu.

Sebagian tanaman bawang merah milik Haryanto masih berusia sekitar 55 hari. Sementara minimal usia tanaman siap panen, menurutnya setidaknya mencapai 60 hari. “Memang usianya masih kurang, tapi karena tanaman bawang merah sudah cukup tua, tetap bisa dipanen karena umbi bawang merah sudah cukup besar untuk dipanen. Jadi ruginya tidak terlalu banyak karena masih ada yang bisa dijual,” kata Haryanto.

Advertisement

Lebih lanjut Haryanto mengatakan hasil panen bawang merah tersebut akan dijualnya ke Pasar Cepogo dengan harga sekitar Rp 6000/kilogram (kg) untuk bawang merah basah.

Saat dikonfirmasi terpisah, Camat Cepogo, Arif Wardianta mengatakan pihaknya juga telah menerima laporan seputar kerusakan lahan pertanian akibat banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah itu. Namun Camat mengaku pihaknya masih menghimpun data terkait kerugian yang dialami para petani setempat akibat bencana tersebut.

sry

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Banjir Dan Longsor Petani
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif