Soloraya
Selasa, 29 Desember 2009 - 22:30 WIB

Realisasi PAD DPP di bawah target

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Solo (Espos)–
Realisasi Pendapatan asli daerah (PAD) Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo tahun 2009 diperkirakan tidak akan memenuhi angka target yang ditetapkan sebesar Rp 18.679.332.000.
Hingga Jumat (25/12) lalu, realisasi PAD baru mencapai Rp 14.189.421.815.

Angka tersebut disumbang dari sektor retribusi murni kios pasar dan angsuran pembangunan (AP) kios pasar. Hal tersebut diketahui berdasar penjelasan Kabid Pendapatan DPP Solo, Veronika Ekowati, saat ditemui Espos di sela-sela peresmian Pasar Panggungrejo, Jebres, Selasa (29/12).

Advertisement

Dia menjelaskan, PAD DPP 2009 diperoleh dari 41 unit pasar di Kota Bengawan. Mengenai tak tercapainya target PAD lantaran banyak kios pasar kosong. Ditambah lagi, minimnya pemasukan dari pos angsuran pembangunan (AP) pasar. Seperti bangunan sisi timur Pasar Legi dimana angsurannya belum dibayar pedagang.

“Untuk realisasi retribusi pasar kami yakin bisa penuhi target. Beberapa hari terakhir saja retribusi telah bertambah Rp 285 juta. Untuk AP kemungkinan tidak bisa penuhi target,” ujarnya.

Veronika menguraikan, kios pasar yang masih banyak kosong dan nominal AP-nya rendah yakni Pasar Harjodaksino, Pasar Kembang, Pasar Gading dan Pasar Legi. Keempat pasar tersebut merupakan bangunan baru hasil revitalisasi. Untuk tahun 2010 DPP menaikkan target PAD menjadi Rp 19.286.300.000. DPP merasa optimistis mampu memenuhi target tersebut mengingat beberapa bangunan pasar baru telah beroperasi sejak akhir 2009.

Advertisement

“Target tersebut realistis, kami optimistis bisa capai. Angka tersebut akan kami pacu dari 42 unit pasar. Sudah ada pasar baru seperti Pasar Panggungrejo dan Pasar Windujenar yang mulai beroperasi akhir tahun inik,” imbuhnya.

Pada bagian lain, Kabid PKL DPP, Yusroni, menyampaikan, retribusi Pasar Panggungrejo akan diberlakukan mulai 1 Januari 2010. Nominal retribusi belum dipastikan lantaran masih dalam kajian Bidang Pendapatan DPP.

kur

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif