Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
Karachi–Sedikitnya 30 orang tewas dan belasan lainnya luka-luka akibat bom bunuh diri dalam sebuah arak-arakan kaum muslim Syiah di Karachi, Pakistan. Pelaku melakukan aksinya dengan mengikuti longmarch yang dilakukan oleh ribuan orang.
Pihak keamanan Pakistan sebelumnya telah memperingatkan kepada kaum muslim Syiah akan bahaya terjadinya insiden dalam arak-arakan menyambut perayaan tanggal 10 Muharram itu.
Pada Senin (28/12) merupakan puncak perayaan hari Asyura. Pada hari tersebut bertepatan dengan meninggalnya cucu Nabi Muhammad, Hussein atau terkenal dengan istilah Karbala.
Tidak ada pihak yang bertanggung jawab atas insiden ini. Namun diduga pihak Taliban berada di belakang aksi bunuh diri tersebut.
Salah seorang petinggi militer setempat menyebutkan, setelah terjadinya bom bunuh diri, banyak jeritan warga meminta pertolongan.
“Saya mendengar orang-orang pada berteriak minta bantuan polisi dan dokter. Ini adalah ulah para teroris, mereka ingin kita ini kembali terbakar,” ujar Mayor Mustafa Kamal seperti dilansir bbc.com, Selasa (29/12).
Karachi selama bertahun-tahun menjadi area konflik antara kaum muslim Syiah dan Sunni. Beberapa hari terakhir saja telah terjadi banyak insiden. Pada Minggu (27/12), 8 orang tewas saat saat pelaku peledakan bom bunuh diri meledakkan bom di arak-arakan kaum Syiah di Kashmir, Pakistan.
Menteri Dalam Negeri Rahman Malik menuduh serangkaian pemboman ini dilakukan oleh para ekstrimis yang ingin melihat Pakistan tidak stabil.
“Siapa pun yang melakukan ini semua, dia bukanlah seorang muslim. Tidak salah jika mereka disebut dengan orang kafir,” kata Rahman Malik.
dtc/isw