Soloraya
Selasa, 29 Desember 2009 - 01:59 WIB

Overload, Puskesmas Prambanan tolok pasien

Redaksi Solopos  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Klaten (Espos)–
Ruang rawat inap Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Prambanan, Klaten overload dalam tiga bulan terakhir. Akibatnya, pihak pengelola terpaksa menolak puluhan pasien yang mestinya mendapatkan layanan rawat inap.

Demikian dikemukakan Kepala Puskesmas Prambanan, dr Ahmad Budoli saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (28/12). Menurut Budoli, kepadatan pasien terjadi sejak tiga bulan lalu. Rata-rata pasien mempunyai keluhan demam, tipes, diare, hipertensi, dan lain-lain yang disebabkan pengaruh pergantian musim. Setelah diperiksa, para pasien tersebut seharusnnya mendapatkan layanan rawat inap.

Advertisement

“Dalam sebulan,rata-rata jumlah pasien yang kami tolak mencapai 30 orang. Mestinya mereka mendapatkan layanan rawat inap, tetapi kami tidak bisa berbuat banyak karena memang tidak tersedia ruang untuk mereka,” tandas Budoli.

Diakui Budoli, pihaknya hanya menerima pasien delapan orang lantaran keterbatasan ruang yang tersedia. Saat ini, kedelapan pasien itu kini menempati satu ruangan berukuran sekitar 12 x 5 meter.

Dalam hal ini, pihaknya tidak berani menambah jumlah pasien demi kenyamanan pasien sendiri dalam menjalani rawat inap. Dipaparkannya, rata-rata pasien yang ditolak itu berasal dari kalangan warga miskin. Hal itu dapat dilihat dari kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) atau Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) yang mereka tunjukkan.

Advertisement

Mestinya, mereka mendapatkan layanan rawat inap secara gratis dari Puskesmas. Namun, pihaknya hanya bisa memberikan referensi beberapa rumah sakit di Klaten yang bisa mereka rujuk. “Sebenarnya keluaga pasien meminta dirawat di sini. Mereka berpendapat, jika dirawat di tempat yang jauh dari tempat tinggal mereka tentunya akan mengeluarkan lebih banyak dana untuk transportasi, makan, atau kebutuhan lain selain layanan kesehatan,” papar Budoli.

Moh Khodiq Duhri

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif