Lifestyle
Selasa, 29 Desember 2009 - 14:43 WIB

Jangan remehkan alergi karena kosmetik!

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Reaksi alergi pada kulit rupanya tak melulu akibat pemakaian obat. Kosmetik, bahan yang kerap diakrabi oleh kaum wanita juga berpotensi menyebabkan alergi. Tetapi, berbeda dengan reaksi alergi yang timbul dari obat-obatan oral atau injeksi, alergi akibat kosmetik relatif lebih ringan meskipun tak boleh pula diangap remeh.
Reaksi alergi kosmetik umumnya baru timbul setelah seseorang terkena paparan berulang kosmetik yang mengandung zat tertentu. Gejalanya hampir sama dengan reaksi alergi akibat obat-obatan, yaitu kulit kemerahan dan terasa gatal. “Kebanyakan alergi kosmetik sih memang tidak terlalu berbahaya, tapi hal ini juga perlu diwaspadai,” kata dr Aminah Alaydrus SpKK.
Namun, dibanding kasus alergi akibat pemakaian kosmetik, kasus iritasi akibat bahan aktif kosmetik justru lebih banyak dijumpai. Dan tidak seperti alergi yang bersifat individual, iritasi akibat zat aktif kosmetik kerap kali dialami oleh lebih dari satu orang pemakai kosmetik. Perbedaan lainnya, kata Aminah, ruam kemerahan pada alergi seringkali bukan cuma timbul di bagian tubuh yang diolesi, tetapi juga menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Sementara itu, pada kasus iritasi, ruam kemerahan bersifat lokal. Artinya, ruam hanya terjadi pada bagian tubuh yang diolesi kosmetik tersebut. “Pada iritasi biasanya disertai rasa panas dan rasa clekit-clekit.”
Sayangnya, oleh beberapa produsen kosmetik tak bertanggung jawab, keluhan rasa panas dan rona kemerahan yang terjadi setelah pemakaian kosmetik itu diklaim sebagai sinyal bahwa bahan aktif kosmetik sedang bekerja. “Itu informasi yang salah! Banyak kosmetik yang diklaim dapat memutihkan dan menyembuhkan jerawat sebenarnya mengandung bahan aktif berupa anti peradangan. Bila dipakai berlebihan, bahan aktif ini justru bakal menipiskan kulit dan menghambat pertumbuhan kulit baru,” jelas Prof Dr dr Harijono Kariosentono SpKK.
Dalam pemakaian jangka panjang, penipisan kulit ini menyebabkan pembuluh darah di sekitar permukaan kulit terlihat dan terlihat  seperti sarang laba-laba. “ Kalau sudah begitu, perlu waktu lama untuk memulihkannya. Itupun tak bisa kembali seperti semula,” timpal dr Aminah.
Di bagian lain, dr H Panji Widayat dari Natasha Skin Care mengatakan rasa clekit-clekit dan panas setelah pemakaian kosmetik yang bertujuan untuk mengelupas kulit sebenarnya hal yang wajar. Tapi, terus dia, efek samping itu tetap harus dibawah ambang toleransi. Di sinilah pentingnya pengawasan dokter ahli selama penggunaan kosmetik. Kalau sudah terlanjur, lanjutnya, segera hentikan pemakaian kosmetik dan berkonsultasilah dengan dokter. Biasanya untuk meredakan iritasi, dokter akan memberikan obat anti iritasi berupa krim atau obat oral. “Tapi kebanyakan pasien yang datang dengan keluhan iritasi sudah cukup dengan pemberian obat luar. Obat oral hanya kami berikan untuk pasien dengan kasus khusus.”

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif