Soloraya
Senin, 14 Desember 2009 - 23:43 WIB

Warga Mudal pertanyakan bantuan aspal dan semen

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Boyolali (Espos)–
Permasalahan bantuan aspal dan semen dari Pemerintah Kabupaten Boyolali 2008/2009 di Desa Mudal Kecamatan Boyolali sampai sekarang belum selesai.

Warga penerima manfaat kerap menanyakan kapan bantuan itu akan diberikan kepada mereka. Kepala Desa Mudal, Parno mengatakan, semula ada 20 RT yang belum menerima bantuan semen dan aspal. Hingga kini, masih ada delapan RT yang belum memperoleh bantuan tersebut.

Advertisement

“Sampai sekarang, ada delapan RT yang belum menerima bantuan. Sebanyak lima RT belum menerima semen yang jumlah seluruhnya 120 sak dan tiga RT lainnya juga belum mendapatkan aspal yang totalnya sembilan drum. Kami sering ditanya warga penerima manfaat,” kata Parno saat ditemui Espos di kantornya, Senin (14/12).

Menurut Parno, sesuai dengan surat yang ditujukan kepada Tri Laksono Nugroho selaku delivery order (DO) tertanggal 1 Juli 2009 lalu, seharusnya penyelesaian pengambilan bantuan kepada panitia paling lambat dua bulan terhitung saat ada pertemuan pada 3 Juni lalu dan berakhir 3 Agustus.

Bantuan semen dan aspal itu antara lain akan digunakan untuk talut, pembangunan musala, penyemiran jalan serta pembangunan jalan.

Advertisement

Camat Boyolali, Sudaryono mengemukakan jajarannya sudah meminta info kepada Polres Boyolali tentang penanganan kasus pemalsuan stempel dan tandatangan.

“Informasi dari Polres menyebutkan perkembangan sudah pada pemeriksaan tersangka Dwi Hartanto alias Goak. Sejak Oktober sampai sekarang belum ada perkembangan lagi. Surat dari penyidik sudah sampai Polres dan akan ditindaklanjuti ke kejaksaan,” kata Daryono.

Dikemukakan Daryono, sudah ada sebagian masyarakat yang menanyakan perkembangan penyelesaian kasus. Dia mengatakan, pihaknya ikut mengawal perkembangan penanganan kasus terkait pemalsuan stempel dan tandatangan yang terkait dengan kasus penyelewengan bantuan untuk kelompok masyarakat.

Advertisement

Sebagaimana diketahui, penyelewengan bantuan untuk kelompok masyarakat dari dana APBD tahun 20008 terjadi di Desa Mudal dan Kebonbimo. Ada 20 proposal dari kelompok masyarakat di Desa Mudal dan dua proposal di Desa Kebonbimo yang disetujui untuk pencairannya namun tidak sampai ke masyarakat.

nad

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif