News
Senin, 14 Desember 2009 - 14:17 WIB

PLN dapat pinjaman Rp 5 triliun untuk 5 PLTU

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–PT PLN (Persero) menandatangani pinjaman sebesar US$ 457,6 juta dan Rp 635 miliar atau secara total sekitar Rp 5 triliun dengan perbankan nasional dan internasional untuk pembangunan lima PLTU yang merupakan bagian dari proyek percepatan 10.000 MW tahap I.

“Hari ini kami akan menandatangani fasilitas kredit untuk pendanaan lima PLTU yang masuk dalam proyek 10.000 tahap I,” ujar Direktur Utama PLN, Fahmi Mochtar dalam pesan singkatnya, Senin (14/12).

Advertisement

Kelima PLTU tersebut yaitu PLTU Tanjung Awar-awar (2×315) dengan nilai US$ 371 juta bersama Bank oF China (BOC) dengan tenor 13 tahun termasuk masa tenggang 3 tahun dengan suku bunga berbasis LIBOR.

PLTU Kalimantan Barat (2×50 MW) dengan nilai US$  62 juta dan Rp 392 miliar bersama BRI, PLTU Bengkalis, Riau (2x10MW) dengan nilai US$ 8,4 juta dan Rp 132 miliar bersama BRI.

PLTU Selat Panjang, Riau 2×7 MW dengan nilai US$ 9,2 juta dan Rp 111 miliar bersama BRI. PLTU balai Karimun Riau (2×7 MW) dengan nilai US$ 7 juta bersama BRI dengan tenor 10 tahun termasuk masa tenggang 3 tahun berbasis JIBOR.

Advertisement

Menurut  Fahmi, dengan ditandatanganinya pendanaan ini maka kebutuhan untuk 10 lokasi PLTU di Jawa Bali dan 23 lokasi PLTU di Luar Jawa Bali sudah terpenuhi, sehingga PLN dapat konsentrasi memicu pembangunannya untuk mengatasi krisis listrik. Adapun total pendanaan dalam rangka proyek PLTU 10.000 MW yaitu sebesar US$ 4,931 miliar dan Rp 19,613 triliun.

“Sisanya 2 lokasi di Maluku dan Papua masih proses retender,” ungkapnya.

Ia menambahkan, untuk tahun 2009 ini proyek PLTU labuan 2×300 MW dan Rembang 1x300MW akan segera masuk sistem kelistrikan. Sedangkan lainnya akan menyusul di tahun 2010 dan seterusnya.

Advertisement

dtc/tya

Advertisement
Kata Kunci : PLN
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif