Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
Jakarta–PT Pertamina (Persero) memproyeksikan laba bersih dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun depan mencapai Rp 17,7 triliun. Lebih tinggi Rp 2,4 triliun dari prognosa laba bersih tahun ini yang senilai Rp 15,3 triliun.
“Sementara tahun ini prognosa laba bersih perseroan mencapai Rp 15,3 triliun,” ujar Komisaris Pertamina Umar Said di sela acara seminar Indonesia Entering The New Era of Achieving 4.700 MW To Be The Leanding Gheothermal Power Producer, di Grand Ballroom, Hotel Darmawangsa, Jakarta, Senin (14/12).
Menurut Umar, hal tersebut terjadi karena asumsi harga minyak tahun depan naik jadi US$ 65 per barel, sementara tahun ini US$ 61 per barel.
“Tapi itu masih dalam RKP, masih tunggu persetujuan RUPS yang akan digelar dalam waktu dekat,” ungkapnya.
Sementara untuk setoran dividen, Pertamina berharap bisa lebih rendah dari 50 persen karena dananya akan digunakan untuk investasi yang akan perseroan tahun depan.
“Untuk dividen biasanya 50 persen dari laba bersih per tahun. Tapi kan namanya perusahaan kita maunya lebih rendah,” tandasnya.
dtc/isw