News
Sabtu, 12 Desember 2009 - 17:30 WIB

Raden Pardede: itu bukan suara Robert, tapi Marsilam

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Tudingan mengenai adanya percakapan antara Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan pemilik lama Bank Century Robert Tantular, dibantah oleh Sekretaris Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) Raden Pardede.

Raden mengatakan suara yang disangka Robert Tantular dalam rekaman yang dimiliki oleh Pansus Hak Angket Century, sebenarnya suara Ketua UKP3R (Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program Kebijakan dan Reformasi) Marsilam Simanjuntak yang hadir dalam rapat KSSK.

Advertisement

“Itu suaranya Pak Marsilam yang disangkakan Robert Tantular,” tegasnya dalam jumpa pers bersama Wakil Presiden Boediono di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Sabtu (12/12).

Raden menceritakan jalannya rapat KSSK pengambilan keputusan bailout Bank Century pada tanggal 20-21 November 2008. Menurutnya rapat pertama merupakan rapat tukar pikiran selama 4 jam yang dihadiri oleh 30-40 peserta.

“Saya hadir, itu brainstorming dan bukan pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan di ruang kecil. Di bagian akhir memang ada dibahas soal pasal apa dan UU apa yang dipakai dalam penyelamatan sistem keuangan. Dimana secara umum ada pula Pak Marsilam Simanjutak sebagai Ketua UKP3R saat itu yang hadir. Kemudian ada juga di bagian akhir, pendapat Dirut Bank Mandiri. Di dalam pembicaraan akhir, Dirut Bank Mandiri bertanya apa yang harus dilakukan kepada Robert Tantular,” paparnya.

Advertisement

Pembicaraan mengenai Robert Tantular ini dikatakan Raden, diungkapkan 2 kali di dalam rapat KSSK tersebut. Kemudian Menteri Keuangan Sri Mulyani juga sempat menyinggung mengenai Robert Tantular, merujuk kepada pembicaraan Dirut Bank Mandiri.

“Jadi ada di dalam rapat ini disebutkan laki-laki berikutnya itu yang disangkakan Robert Tantular, tapi sebetulnya setelah kita dengar lagi di audio itu Pak Marsilam sedang menekankan pasal-pasal sebelumnya yang dipakai untuk pencegahan krisis,” tegasnya.

dtc/isw

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif