Soloraya
Sabtu, 12 Desember 2009 - 20:24 WIB

MUI Solo launching bendera kematian berwarna hijau

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Solo mengimbau umat Islam di Soloraya bisa menggunakan bendera kematian yang seragam. Imbauan itu disampaikan Ketua MUI Solo Dr dr Zaenal Arifin Adnan SpPD-KR dalam jumpa pers di Kantor MUI di Kompleks Masjid Agung, Sabtu (12/12).

“Penyeragaman itu dilakukan agar ada identitas diri saat kematian di kampung-kampung. Selain itu juga bisa menjalin ukhuwah dalam berduka sesama umat Islam,” jelas dia.

Advertisement

Zaenal menjelaskan ide penyeragaman itu sebetulnya telah muncul lama. Kemudian, jelasnya, ide itu didukung oleh sejumlah tokoh organisasi kemasyarakatan di Kota Solo, salah satunya tokoh Mega Bintang Mudrick S Sangidoe.

Akhirnya, ide itu kemudian dituangkan dalam bentuk nyata berupa bendera kematian tersebut. Dalam bendera itu, jelas Zaenal, memiliki dasar warna putih. Di sekeliling bendera berwarna hijau. Sedang, di bagian tengah bertuliskan Lelayu dan tulisan arab serta latin “Inna Lillahi Wa Innaa Ilaihi Raaji’uun”.

Diakuinya, dengan adanya penyeragaman itu akan menimbulkan penafsiran yang berbeda di masyarakat, terkait adanya budaya pemasangan bendera. Di sejumlah daerah, jelasnya, warga biasa menggunakan warna merah, kuning atau putih sebagai tanda kematian warga.

Advertisement

Sementara, tokoh Mega Bintang Solo Mudrick S Sangidoe menjelaskan dalam mensosialisasikan pengenaan bendera itu, pihaknya telah mencetak sekitar 2.000 lembar bendera yang bisa digunakan warga. Pihaknya menyerahkan bendera itu ke MUI Solo untuk disebarluaskan kepada masyarakat.

fid

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Bendera Kematian MUI Solo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif