News
Kamis, 10 Desember 2009 - 12:55 WIB

MENKO POLHUKAM ingatkan media tidak melenceng dari prinsip kebebasan pers

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta– Menteri Koordinator (Menko) Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Djoko Suyanto mengingatkan media massa untuk menjaga perannya dalam rangka memperkuat demokrasi di Indonesia.

Menko Polhukam saat menyampaikan pidato kunci dalam Seminar “Outlook 2010: Prospek Politik dan Ekonomi Indonesia”, di Wisma ANTARA Jakarta, Kamis (10/12), menuturkan, insan pers dan media massa harus menjaga kekuasaan yang dimiliki agar tidak melenceng dari prinsip kebebasan pers.

Advertisement

“Sifat strategis dari media massa terletak pada kekuasaan yang dimilikinya untuk menstrukturkan realitas di sekitar kita,” katanya di hadapan peserta seminar yang juga dihadiri oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Kepala Pusat Penerangan TNI Marsda TNI Sagom Tamboen, dan peneliti CSIS J Kristiadi.

Menurut Djoko, media massa merupakan salah satu elemen strategis yang ikut membentuk dan menentukan masa depan masyarakat, negara, dan bangsa. Media massa merupakan penghubung aktor-aktor penting yang berasal dari tiga wilayah berbeda yaitu negara, masyarakat sipil, dan pasar.

“Media massa dengan kata lain menjadi jembatan yang menghubungkan suara, kepentingan aspirasi di tiga wilayah dan sumber kekuasaan yang berbeda,” katanya.

Advertisement

Lebih lanjut Djoko menjelaskan, di bawah tradisi kebebasan pers, media massa dapat dan boleh mendefinisikan apa yang penting dan tidak, apa yang baik dan buruk, betul dan keliru, serta apa yang pantas dan tercela.

“Saya ingin mengingatkan pentingnya kuasa (media massa) itu kita jaga bersama-sama. Komitmen kita untuk membangun negeri ini berdasarkan prinsip demokrasi,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Djoko mengajak insan pers dengan kesadaran reflektif dan kritis untuk menjaga agar kuasa yang dimiliki media massa itu tidak dipakai keluar melampaui mandat politik dan sejarah yang melekat dalam ajaran kebebasan pers.

Advertisement

ant/isw

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif