News
Rabu, 9 Desember 2009 - 19:02 WIB

Gubernur Jateng kecewa bagi hasil blok Cepu tak jelas

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Semarang (Espos)-
-Pengelolaan Blok Cepu oleh PT Exxon Mobil Indonesia dan Pertamina yang dilakukan sejak tiga tahun lalu hingga saat ini belum memberikan keuntungan terhadap Pemerintah Provinsi Jateng dan Pemkab Blora selaku investor.

Parahnya, hingga saat ini baik Pemprov Jateng maupun Pemkab Blora belum diberi informasi mengenai berapa besar bagi hasil yang akan mereka peroleh dari hasil ekploitasi minyak di Blok Cepu.

Advertisement

Padahal, baik Pemprov Jateng maupun Pemkab Blora sudah mengucurkan dana investasi masing-masing sebesar Rp 100 miliar dan Rp 137 miliar atas proyek tersebut.

Gubernur Jateng, Bibit Waluyo, seusai mengikuti pertemuan dengan pihak  PT Exxon Mobil Indonesia di Semarang, Rabu (9/12), menyatakan kekecewaannya karena selama ini pihaknya belum diberikan penjelasan mengenai besaran keuntungan yang bisa dinikmati Pemprov dan Pemkab Blora.

Advertisement

Gubernur Jateng, Bibit Waluyo, seusai mengikuti pertemuan dengan pihak  PT Exxon Mobil Indonesia di Semarang, Rabu (9/12), menyatakan kekecewaannya karena selama ini pihaknya belum diberikan penjelasan mengenai besaran keuntungan yang bisa dinikmati Pemprov dan Pemkab Blora.

Dalam pertemuan yang membahas tentang perkembangan keiatan ekplorasi dan eksploitasi di Blok Cepu tersebut, pihak PT Exxon Mobil Indonesia, sama sekali tak menjelaskan secara riil berapa nilai bagi hasil dari inevstasi sebesar 1 persen oleh Pemprov Jateng dan 2 persen oleh Pemkab Blora.

“Keinginan saya, dengan kerjsama yang telah dijalin sejak tiga tahun berjalan ini dengan investasi satu persen atau 100 miliar ini hasilnya bagaimana? Saya harap pihak Exxon maupun Pertamina bisa memberikan penjelasan kepada masyarakat Jateng” ungkap Gubernur.

Advertisement

Sementara Vice President Public & General Affair PT Exxon Mobil Indonesia, Maman Budiman mengatakan pembayaran bagi hasil masih dalam proses. Sayangnya, ia tak bisa menyebutkan kapan bagi hasil itu diberikan. Ia pun tak menjelaskan alasan keterlambatan pembayaran bagi hasil.

“Kira-kira sekarang ada tagihan senilai 55 juta dollar AS yang akan dibagi-bagi untuk kontraktor, Pertamina bagian hulu dan BUMD-BUMD,”
tuturnya.

Ia memaparkan Blok Cepu mulai berproduksi pada Agustus 2009 dengan menggunakan fasilitas sementara dengan kemampuan mencapai 20.000 barrel minyak/hari. Namun kapasitas produksi riil saat ini baru 13.000 barrel/hari, dimana 12.000 barrel/hari disalurkan ke Pertamina selaku pembeli dan 1.000 barrel/hari ke kilang mini.

Advertisement

Dalam kontrak jual beli seharusnya kapasitas produksi sebesar 16.000 barrel/hari, namun karena belum ada permintaan lain maka pihak Exxon sementara hanya mengeksplotasi minyak sebesar 13.000 barrel/hari.

“Mudah-mudahan kami bisa mencari pembeli baru atau Pertamina menaikkan pembeliannya,” pungkas dia.

kha

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Blok Cepu Gubernur Jateng
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif