Soloraya
Rabu, 9 Desember 2009 - 23:19 WIB

DAU minim, APBD Sragen 2010 memprihatinkan

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)--Bupati Sragen Untung Wiyono menyatakan kondisi keuangan daerah pada APBD tahun 2010 sangat memprihatinkan lantaran penerimaan keuangan daerah hanya cukup untuk membiayai kebutuhan wajib yang mendasar.

Hal ini sebagai akibat dana alokasi umum (DAU) dari perintah pusat tidak sebanding dengan kebutuhan gaji pegawai yang meningkat sampai 5%.

Advertisement

“Akibatnya pembiayaan untuk pembangunan sarana prasarana infrastruktur sangat terbatas. Penerimaan DAU tahun 2010 hanya meningkat sekitar 1,76% dengan angka Rp 561,7 miliar. Sementara gaji pegawai meningkat sampai 5% atau sekitar Rp 545,1 miliar, sehingga sisa DAU selain untuk gaji pegawai hanya sebanyak Rp 16,6 miliar. Angka tersebut sangat kecil dan tidak bisa digunakan untuk pemerataan pembangunan di daerah,” tegas Bupati dalam Sidang Paripurna DPRD Sragen, Rabu (9/12).

Menurut Bupati, selain beban itu pemerintah kabupaten (Pemkab) Sragen juga dibebani adanya anggaran pendamping sebagai konsekuensi kebijakan dari pemerintah pusat, seperti pendamping program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri yang mencapai Rp 4,1 miliar, anggaran hibah, dana alokasi khusus (DAK), dana dekonsentrasi, tugas pembantuan dan bantuan sarana dan prasarana dari Provinsi Jawa Tengah.

Sebagai langkah strategis yang bisa ditempuh untuk mengatasi krisis keuangan itu, menurut Bupati, tunjangan kesejahteraan pegawai bakal dipangkas, seperti insentif, BBM, program administrasi perkantoran dan tunjangan lainnya.

Advertisement

Menurut Bupati, ada enam kegiatan yang menjadi prioritas pada tahun 2010, yakni yang mengakut pemenuhan belanja pegawai, pemerataan pembangunan, pengentasan kemiskinan dan penurunan pengangguran, peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan kesehatan dan efisiensi tata laksana akibat penataan susunan organisasi tata kerja (SOTK) yang cenderung gemuk disertai pengawasan dan akuntabilitas kinerja.

Untung memproyeksikan penerimaan daerah pada tahun 2010 mencapai Rp 778,8 miliar, yang terbagi atas pendapatan asli daerah sekitar Rp 65,3 miliar, dana perimbangan sekitar Rp 643,3 miliar, lain-lain pendapatan daerah sekitar Rp 68,2 miliar dan penerimaan pembiayaan senilai Rp 57,8 miliar.
Sedangkan pengeluaran daerah, lanjutnya, diprediksikan mencapai Rp 834,6 miliar, sehingga defisit anggaran 2010 diprediksikan mencapai Rp 55,8 miliar.

”Untuk mengatasi krisis anggaran itu, selain efisiensi, Pemkab Sragen juga akan utang kepada pihak ketiga, karena keterbatasan keuangan daerah. Namun sebenarnya alternatif itu merupakan alternatif terakhir dan mendesak untuk dilakukan,” pungkasnya.

trh

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif