Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - mediaindonesia.com
Bandung–Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap agar Konferensi Parlemen Asia (Asian Parliamentary Assembly/APA) dapat turut mendorong dan mensukseskan Konferensi Perubahan Iklim PBB di Kopenhagen, 7-18 Desember.
“Asian Parliamentary Assembly, yang mewakili rakyat Asia, diharapkan dapat turut mendorong dan mensukseskan Konferensi Kopenhagen yang akan datang, dan ikut menjaga kesepakatan yang Insya Allah akan dilahirkan di sana,” kata Presiden Yudhoyono dalam pidatonya saat membuka Sidang Umum ke-4 APA di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Selasa (8/12).
SBY menegaskan bahwa perundingan itu harus membuahkan suatu konsensus global yang lebih efektif dari Protokol Kyoto, untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dunia. “Ingatlah, kesepakatan Kopenhagen berkaitan langsung dengan masa depan umat manusia dan planet bumi kita,” ujarnya.
Menurut Presiden, tidak ada satu negara pun yang dapat mengatasi sendiri semua masalah, termasuk perubahan iklim oleh karena itu semua pihak harus bekerja sama pada tataran regional dan global.
Pada penghujung 2009, negara-negara di dunia berkumpul di Kopenhagen untuk menyepakati sebuah kesepakatan perubahan iklim pengganti Protokol Kyoto yang akan habis masa berakhirnya pada 2012.
Namun hingga saat ini masih terdapat perbedaan pandangan antara
negara-negara maju dan berkembang mengenai kesepakatan pengurangan emisi gas rumah kaca. Sejumlah negara menolak suatu kesepakatan perubahan iklim yang mengikat.
Indonesia merupakan salah satu negara yang aktif mendorong suksesnya pertemuan di Kopenhagen. Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan perubahan iklim pertama PBB di Bali pada 2007 yang menghasilkan peta jalan Bali.
Pemerintah Indonesia juga telah menetapkan target penurunan emisi sebesar 26 persen pada 2020 ketika banyak negara belum menetapkan targetnya.
Presiden Yudhoyono dijadwalkan akan menghadiri pertemuan Kopenhagen di akhir kunjungannya ke sejumlah negara Eropa pekan depan.
ant/isw