News
Selasa, 8 Desember 2009 - 17:09 WIB

Populasi harimau Sumatra diperkirakan tinggal 600 ekor

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jambi–Harimau Sumatra (panthera tigris Sumatrea) yang hidup di sejumlah kawasan hutan di Pulau Sumatra diperkirakan tinggal 500 hingga 600 ekor lagi, kata Koordinator “Forum Harimau Kita” Horiyo T Wibisono.

Dalam pertemuan regional membahas harimau Suamtra, di Jambi, Selasa, ia mengatakan, berdasarkan laporan dan survei diperkirakan jumlah harimau Sumatra yang masih hidup tinggal 500-600 ekor, namun angka tersebut belum bisa dipastikan dan menjadi patokan.

Advertisement

Berdasarkan survei sebelumnya, Forum Harimau Kita yang memiliki anggota 57 organisasi di berbagai daerah di seluruh Indonesia, mencatat pada 1978 jumlah binatang buas tersebut ada sekitar 1.000 ekor.

Namun seiring dengan berkembangnya perusahaan perkebunan dan pembangunan, pada 1987 jumlahnya menurun menjadi sekitar 800 ekor dan terus menurun pada 1992 hingga sekarang yang tercatat tersisa kurang lebih 600 ekor.

Advertisement

Namun seiring dengan berkembangnya perusahaan perkebunan dan pembangunan, pada 1987 jumlahnya menurun menjadi sekitar 800 ekor dan terus menurun pada 1992 hingga sekarang yang tercatat tersisa kurang lebih 600 ekor.

Menurunnya populasi harimau Sumatra tersebut karena berbagai alasan, di antaranya terus meningkatnya konversi lahan perkebunan demi pembangunan, perburuan satwa liar yang masih sering terjadi serta terjadinya konflik antara harimau dengan manusia.

Selain itu, data konflik harimau dengan manusia yang dicatat oleh Forum Harimau Kita mulai dari 1978 hingga 1999 terjadi sebanyak 146 kasus, dimana sejak 1998 hingga 2002 ada sebanyak 38 ekor harimau yang terbunuh dengan sia-sia di dalam hutan.

Advertisement

Survei tersebut hanya dilakukan pada tiga provinsi di Sumatra yakni di Nanggroe Aceh Darussalam, Riau dan Lampung.

“Sedangkan di Provinsi Jambi dan beberapa daerah lainnya sampai saat ini belum dilakukan survei,” kata Hariyo usai menjadi pembicara pada acara “workshop” regional Harimau Sumatra di Jambi, 8-9 Desember 2009.

Workshop regional tentang harimau Sumatera tersebut dihadiri beberapa peserta, baik pemerintah daerah setempat maupun warga atau masyarakat adat seperti dari Sumatra Barat, Riau, Sumatra Selatan, Lampung dan tuan rumah Jambi.

Advertisement

Pertemuan tentang harimau Sumatra di Jambi tersebut digelar atas kerja sama dengan Bank Dunia dengan pembicara dari beberapa daerah dan beberapa LSM lingkungan hidup serta intansi terkait seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di Sumatra dan Dinas Kehutanan.

 

Ant/tya

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Harimau Sumatra
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif