News
Senin, 7 Desember 2009 - 10:45 WIB

Indonesia siap turunkan emisi hingga 26 persen

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Kopenhagen–
Indonesia menyatakan akan menurunkan emisinya hingga 26 persen secara bertahap sampai tahun 2020. Dengan demikian Indonesia ingin merangsang negara maju agar mau menurunkan emisi hingga 40 persen sesuai dengan Bali Action Plan.

Hal tersebut akan diperjuangkan Delegasi RI di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim di Kopenhagen, Denmark, yang akan berlangsung 7-18 Desember.

Advertisement

“Salah satu strategi Indonesia adalah dengan bertindak Proaktif dengan menurunkan emisi sebesar 26 persen pada tahun 2020 dari business as usual. Hal ini diharapkan akan memicu negara maju untuk berkomitmen dan mendorong negara berkembang lain untuk secara sukarela menurunkan emisi,” ujar Ketua Delegasi RI (Delri) Rachmat Witoelar, dalam rilis yang diterima detikcom, Minggu (6/12) malam.

Dengan dilengkapi strategi nasional untuk menurukan emisi tersebut, imbuh mantan Menteri Lingkungan Hidup itu, Indonesia akan mempunyai amunisi yang cukup untuk mendorong tercapainya konsensus internasional di Kopenhagen nanti.

Sementara Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta mengatakan Indonesia akan mendorong negara maju menurunkan emisi hingga 40 persen.

Advertisement

“Bagi Indonesia, ada beberapa hal prioritas yang akan diperjuangkan, yaitu kesepakatan target penurunan emisi sebagai kelanjutan Protokol Kyoto sesuai Bali Action Plan, yaitu 40 persen rata-rata penurunan emisi oleh negara maju,” ujar Gusti.

Kemudian, disepakatinya mekanisme Reducing Emission from Deforestation and Degradation (REDD) agar segera memasuki tahapan implementasi. Yang tidak kalah pentingnya, lanjut Gusti, adalah memasukkan isu kelautan menjadi isu sentral dalam perubahan iklim.

“Sebagaimana yang tertuang dalam Manado Ocean Declaration,” imbuhnya.

Advertisement

Dalam KTT ini RI mengirimkan 60 anggota dibawah pimpinan Rachmat Witoelar sebagai Ketua Delegasi (Negosiasi) yang juga bertindak sebagai Ketua Juru Bicara Delri. Anggota Delri mewakili para pemangku kepentingan perubahan iklim di Indonesia, termasuk Kementerian dan Lembaga Negara terkait, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), organisasi massa, sektor swasta dan media massa.

Pada high-level segment tanggal 17-18 Desember Delri akan dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono dengan Ketua Pengganti (alternate) Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa; Menteri Lingkungan Hidup, Gusti Muhammad Hatta serta Ketua Harian Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) Rachmat Witoelar.

dtc/isw

Advertisement
Kata Kunci : Emisi
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif