Ah-tenane
Senin, 7 Desember 2009 - 13:00 WIB

Cuma sabuk thok

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Lebaran tinggal seminggu lagi. Lady Cempluk, karyawan salah satu perusahaan farmasi di Solo ini jadi kemrungsung. Pasalnya, warga Purwosari ini belum sempat mipik baju untuk bakdan nanti.
Suatu hari pas lagi kerja, ”Wah, penake istirahat metu wae golek klambi. Sak jam lumayan, mumpung bar nampa THR,” batin Cempluk dengan wajah sumringah.
Jam menunjukkan pukul 12.00 WIB waktunya istirahat. Setelah izin atasannya, mak plencing, Cempluk langsung meluncur ke sebuah supermarket terkenal di kawasan Si-ngosaren.
Sesampai di sana, dengan buru-buru karena mengejar jam, Cempluk langsung menuju ke tempat yang menjual pakaian dewasa. Setelah milang-miling, plirak-plirik, lihat sana lihat sini, akhirnya Cempluk tertarik satu stel pakaian plus ikat pinggangnya yang menurutnya cocok buat dirinya.
”Wah, murah banget ki, mung seket ewu sak stel, gek apik sisan,” batin Cempluk sambil melihat harga yang tertempel di ikat pinggangnya.
Dengan tergesa-gesa, Cempluk mengambil pakaian itu dan membawanya ke bagian kasir. Sampai di kasir, setelah dihitung ternyata total harganya Rp 200.000.
”Lho Mbak, kok Rp 200.000? Kan harga yang tertempel cuma Rp 50.000?” tanya Cempluk kepada kasirnya yang bernama Gendhuk Nicole itu.
”Mbak, Rp 50.000 itu cuma ikat pinggangnya saja, kalau harga satu stel bajunya Rp 150.000. Nih, harganya tertempel nylempit di sini,” jawab kasir sambil menunjukkan harga yang tertera di baju dan bawahannya.
Mak prempeng, wajah Cempluk langsung mbleret karena malu dilihat pengunjung lain.
”Oh, ya maaf Mbak, saya nggak tahu. Kalau begitu nggak jadi beli saja Mbak,” ujar Cempluk langsung balik kanan sambil nutupi rai karena kisinan.  Kiriman Sarjono, Jl Flamboyan Dalam RT 02/RW XI, Purwosari, Solo 57142

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Jon Koplo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif