Soloraya
Senin, 7 Desember 2009 - 23:43 WIB

Buntut anggaran Jamkesda habis di tengah jalan, Puskemas kewalahan

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sukoharjo (Espos)–Puskesmas di Kota Makmur mulai kewalahan lantaran harus menerima limpahan pasien dengan fasilitas jaminan kesehatan masyarakat daerah (Jamkesda) dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Hal ini terjadi lantaran angggaran rumah sakit untuk Jamkesda habis di tengah jalan.

Kondisi demikian diketahui berdasarkan hasil inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan komisi IV di sejumlah Puskesmas khususnya Puskesmas yang melayani rawat inap dan persalinan, Senin (7/12). Sampai saat ini belum ada solusi untuk mengatasi persoalan itu kecuali menunggu penggedokan anggaran yang realisasinya paling cepat awal 2010 mendatang.

Advertisement

Di Puskesmas Mojolaban, misalnya, berdasarkan penuturan dokter jaga setempat pasien Jamkesda mengalami kenaikan. “Memang benar apa kata-kata bapak dewan bahwa anggaran Jamkesda di RSUD sudah habis sejak bulan lalu. Sebab, imbas dari habisnya anggaran di RSUD itu saat ini sudah kami rasakan sekarang,” jelas dr Yunia Wadhiyati kepada anggota komisi IV, Senin.

Yunia menjelaskan, sejak bulan lalu pasien RSUD khususnya mereka yang mendapat fasilitas Jamkesda di Puskemas mengalami kenaikan. Apabila di hari-hari biasa, Puskemas hanya melayani pasien rawat inap antara dua hingga empat orang pasien, sekarang ini rata-rata pasien per pekan sebanyak lima orang.

Menjadi persoalan, sambung Yunia, pasien RSUD sebenarnya adalah pasien rujukan dari Puskesmas. “Pasien yang tidak mampu ditangani Puskesmas biasanya kami rujuk ke RSUD. Nah dengan habisnya anggaran di RSUD, pasien rujukan itu akhirnya tidak bisa terlayani dengan fasilitas Jamkesda. Akibatnya, pasien-pasien itu kembali lagi ke Puskesmas,” tandas dia.

Advertisement

Yunia menambahkan, kembalinya pasien RSUD ke Puskesmas untuk diobati membuat pihaknya kewalahan. “Kalau dibilang kerepotan memang iya. Sebab peralatan Puskesmas tidak memadai apabila digunakan untuk mengobati pasien lanjutan RSUD. Akibatnya ya untuk pengobatan tidak bisa maksimal,” jelasnya.

Tak hanya soal peralatan yang tak memadai, Yunia mengaku, dari sisi sumber daya manusia (SDM), Puskesmas juga mengalami kekurangan. “Untuk menangani pasien lanjutan biasanya dibutuhkan dokter spesialis. Nah, di Puskemas ini untuk dokter masih kekurangan,” jelasnya.

Sementara itu, Dr Sriyono M Kes di Puskesmas Sukoharjo mengaku tidak begitu merasakan imbas dari habisnya anggaran Jamkesda di RSUD.

Advertisement

aps

Advertisement
Kata Kunci : Anggaran Jamkesda
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif