Entertainment
Rabu, 2 Desember 2009 - 12:55 WIB

Panitia JiFFest Kecewa Film "Balibo" dinyatakan tak lulus sensor

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Panitia Jakarta Internasional Film Festival (JiFFest) mengaku kecewa film “Balibo” diyatakan tidak lulus sensor oleh Lembaga Sensor Film (LSF). Mereka akan bernegosiasi dengan LSF agar film yang disutradarai Robert Connolly itu bisa diputar.

“Oh, kita kecewa pasti. Ini film pertama yang dilarang setelah adanya Undang-undang yang baru. Kabarnya UU itu lebih demokratis?” kata Direktur Program JiFFest, Lalu Roisamri, kepada detikcom, Rabu (2/12).

Advertisement

Menurut Lalu, pihaknya akan melobi LSF supaya film tersebut dapat diputar secara tertutup dengan penonton terbatas. Sejauh ini, baru “Balibo” yang dilarang dari sekian banyak film yang hendak diputar di JiFFest pada 4-12 Desember mendatang.

Dikatakan lalu, LSF belum menyampaikan alasan resmi tidak diluluskannya film yang dibintangi Anthony LaPaglia. Surat pemberitahuan juga belum disampaikan kepada dia.

“Mereka hanya bilang menolak begitu saja. Memang di luar kebiasan. Kalau film normal biasanya satu kali proses. Ini dua kali dan ada rapat pleno dihadiri oleh seluruh anggota LSF. Mayoritas menolak penayangan film tersebut,” cetus Lalu.

Advertisement

Film “Balibo” bercerita tentang terbunuhnya 5 wartawan Australia atau Balibo Five di Timur Leste (Timor Timur) tahun 1975. Mereka tewas saat berlangsung pertempuran antara pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan gerilyawan Timor Timur. Pemerintah Indonesia menyatakan film terebut sangat sensitif dan dapat membuka konflik antara Indonesia dan Australia. Kasus Balibo Five sendiri dinyatakan telah selesai.

dtc/isw

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif