”Wah, adoh tenan ya, Pak?” ucap Cempluk saat perjalanan hampir sampai desanya Tom Gembus.
”Ini sudah masuk di desanya Bu. Rumahnya dekat perempatan. Sebentar lagi juga sampai,” jawab Koplo.
Benar juga. Tak jauh dari situ, tampak ada perempatan jalan dan terlihat rubung-rubung orang yang sedang punya hajatan.
Dengan PD-nya Koplo menghentikan kendaraannya di depan rumah orang yang punya hajat. Beberapa orang among tamu pun menyambut dan mempersilakan Koplo dan istrinya untuk duduk.
”Tamu saking Solo nggih? Mangga, pinarak,” sapa salah seorang among tamu sambil melirik kendaraan Koplo. Mendengar kata ”Solo”, Koplo pun semakin yakin.
”Akhire tekan ya Bune… Kesel kabeh awakku,” ujar Koplo sambil nyelehke bokong.
Beberapa saat kemudian, minuman dan snack pun terhidang. Setelah mencicipi makanan dan minuman, Koplo pun dengan basa-basi bertanya pada penghuni rumah, ”Lha mantenipun sakmenika wonten pundi, kok dereng ketingal?”
Orang yang ditanya malah plenggang-plenggong, ”Nuwun sewu Pak, menika sanes acara mantenan,nanging khitananipun lare kula!” jawab si tuan rumah dengan halus namun terasa nggronjal di hati koplo. Mereka pun mendadak malu gara-gara salah alamat.
Ternyata rumah Gembus di perempatan kedua, bukan perempatan pertama. Untung si tuan rumah cukup bijaksana, amplop sumbangan yang sudah diberikan pun dikembalikan lagi. Kiriman Ali Alhinani, Pundung Gede RT 02/RW 15, Kadipiro, Banjarsari, Solo 57136