Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Jakarta–Kinerja ekspor Indonesia pada Oktober 2009 mengalami nilai tertinggi sepanjang tahun 2009 pasca krisis ekonomi global. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor RI Oktober 2009 adalah sebesar US$ 11,88 miliar.
Demikian disampaikan oleh Kepala BPS Rusman Heriawan dalam jumpa pers di kantornya, Jalan DR Sutomo, Jakarta, Selasa (1/12).
“Ekspor Oktober ini merupakan yang tertinggi sepanjang 2009, tapi sudah yang kedua kalinya di atas US$ 10 miliar. Dulu di Agustus 2009 nilai ekspor kita juga di atas US$ 10 miliar, namun di September turun karena Lebaran. Dana Oktober capai tertinggi sepanjang 2009,” tuturnya.
Selain tertinggi sepanjang 2009, Rusman mengatakan, untuk pertama kalinya juga nilai ekspor Indonesia mengalami pertumbuhan positif year on year, pada Oktober 2009. Pertumbuhan ekspor pada Oktober 2009 adalah 10,12% dibandingkan Oktober 2008.
“Oktober 2008 nilai ekspor kita menurun drastis karena munul krisis ekonomi global sehingga terjadi penurunan tajam,” jelasnya.
Nilai ekspor kumulatif pada periode Januari sampai Oktober 2009 tercatat sebesar US$ 92,032 miliar atau menurun 22,31% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2008.
Pada Oktober 2009, kinerja impor Indonesia tercatat sebesar US$ 9,47 miliar atau naik 11,16% dibanding September 2009 yang sebesar US$ 8,52 miliar.
“Kinerja impor ini mengikuti pola ekspor. Selama Januari sampai Oktober 2009 kinerja impor tercatat sebesar US$ 77,75 miliar atau turun 30,84% year on year ,” tuturnya.
Impor Non Migas pada Oktober 2009 teratat US$ 7,55 miliar atau naik 22,87% dibandingkan September 2009. Sementara Impor Non Migas sepanjang Januari sampai Oktober 2009 tercatat US$ 62,7 miliar atau turun 25,57%.
Dengan begitu, maka pada Oktober 2009 neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar US$ 2,41 miliar. Sementara untuk periode Januari sampai Oktober 2009 mengalami surplus US$ 14,27 miliar.
dtc/isw