News
Jumat, 27 November 2009 - 20:36 WIB

Percepatan UN akibatkan persiapan tidak maksimal

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang–Percepatan jadwal Ujian Nasional (UN) 2010 mendatang yang ditetapkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dari jadwal penyelenggaraan UN tahun-tahun sebelumnya diakui beberapa pihak mengakibatkan persiapan tidak maksimal.

“Pelaksanaan try out (latihan ujian) tidak dapat dilakukan seperti tahun lalu, sebab jadwal pelaksanaan UN biasanya jatuh pada bulan April, namun kali ini diajukan Maret,” kata Kepala SMAN 12 Semarang, Titi Priyatiningsih di Semarang, Jumat (27/11).

Advertisement

Menurut dia, penyelenggaraan try out biasanya dilakukan sebanyak lima kali antara bulan Januari hingga awal April menjelang UN, namun dalam penyelenggaraan UN 2010 mendatang tidak bisa dilakukan lima kali.

“Kami secara pasti kehilangan waktu satu bulan dalam mempersiapkan siswa menghadapi UN, mengingat jadwal UN diajukan sebulan, sehingga memengaruhi pelaksanaan try out dan sebagainya,” katanya.

Ia mengatakan, frekuensi pembelajaran juga tidak dapat dilaksanakan secara maksimal, sebab selain mempersiapkan UN lewat “try out” dan tambahan pelajaran, pihaknya bertanggung jawab memberikan materi pelajaran hingga selesai.

Advertisement

“Kami memang telah berupaya memadatkan materi pelajaran, misalnya materi pelajaran untuk semester genap yang harus selesai di semester ganjil ini, namun dalam prakteknya tetap saja kesulitan,” katanya.

Ia menilai, percepatan jadwal pelaksanaan UN juga akan memengaruhi mental siswa, namun pihaknya tetap berupaya untuk mempersiapkan siswa dengan sebaik-baiknya, termasuk mental siswa untuk menghadapi UN.

Kepala SMAN 16 Semarang, Choirul Imdat juga mengatakan hal serupa, namun ia mengatakan pengaruhnya tidak terlalu besar, sebab perbedaan jadwal UN 2010 dibandingkan tahun sebelumnya tidak terlampau lama, hanya satu bulan.

Advertisement

“Dampaknya bagi para siswa juga dapat diatasi dengan baik, asalkan guru bisa memberikan pengertian dan pemahaman yang sebaik-baiknya kepada para siswanya, sehingga siswanya tidak panik,” katanya.

Menurut dia, persiapan yang dilakukan sekolah dalam menghadapi UN 2010 mendatang, antara lain dengan memberi tambahan pelajaran dan “try out”, namun pemberian materi pelajaran terpaksa memang dipadatkan.

Sebelumnya, pengamat pendidikan, St Kartono juga menilai, pemerintah sebaiknya tidak menetapkan kebijakan terkait UN secara mendadak, misalnya pengajuan jadwal UN di tengah tahun seperti ini yang akan membuat pihak sekolah “kelabakan”.

“Pengajuan jadwal UN dari jadwal semula ini tentu membuat sekolah kerepotan, sebab pihak sekolah merasa bertanggung jawab pada muridnya, meskipun pengajuan jadwal ini dilakukan karena adanya penyelenggaraan UN ulangan,” kata Kartono yang juga guru SMA Kolese De Britto Yogyakarta itu.
Ant/tya

Advertisement
Kata Kunci : News
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif