News
Kamis, 26 November 2009 - 11:05 WIB

57 orang tewas dalam pembantaian di Filipina selatan

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Maguidanao–
Polisi Filipina masih menyelidiki pembantaian terhadap keluarga pendukung politisi lokal termasuk jurnalis di Maguindanao, Filipina Selatan. Data terakhir, total jumlah korban menjadi 57 orang, setelah 11 mayat kembali ditemukan.

Seperti dilansir situs AlJazeera.net, Kamis (26/11), mayat-mayat tersebut digali dari lubang-lubang dangkal dekat Provinsi Maguindanao Selatan. Pembantaian ini dinilai pembunuhan terkait politik yang terburuk sepanjang sejarah FIlipina.

Advertisement

Polisi telah menetapkan secara resmi Walikota setempat Andal Ampatuan Jr sebagai tersangka utama pembantaian. Andal adalah kepala Kotamadya Datu Unsay, yang juga sekutu kuat politik Presiden Filipina Gloria Arroyo.

Pada hari Selasa 24 November, Arroyo bersumpah habis-habisan untuk menindak tegas mereka yang bertanggungjawab atas pembantaian tersebut. Ia mengatakan tidak ada seorangpun dapat lolos dari jeratan hukum.

Arroyo sendiri telah menyatakan keadaan darurat di Maguindanao dan sebagian provinsi tetangga. Termasuk mengirimkan ratusan pasukan tambahan ke daerah Maguidanao.

Advertisement

Pejabat militer juga menetapkan pengawal yang disewa oleh Ampatuan sebagai tersangka dalam pembantaian. “Kami tidak akan memperlakukan siapa pun di atas hukum” Juru bicara polisi Filipina Leonardo Espina.

“Menurut laporan awal, orang-orang yang diculik dan dibunuh oleh sebuah kelompok yang dipimpin langsung oleh walikota Datuk Unsay,” tandas Espina.

dtc/isw

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Filipina Pembantaian
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif