News
Senin, 23 November 2009 - 10:35 WIB

Temui pimpinan KPK, Menhum HAM diduga tawarkan win-win solution

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Sehari sebelum Presiden SBY menyampaikan sikap resminya terkait kasus Bibit-Chandra, Menkum HAM Patrialis Akbar menemui para pimpinan KPK. Namun Patrialis mengaku tidak membicarakan persoalan hukum menyangkut 2 pimpinan nonaktif KPK tersebut, termasuk kabar permintaan pemerintah agar Bibit dan Chandra mundur.

“Saya silaturahim saja, kangen sama kawan-kawan KPK. Terutama 3 pimpinan yang baru kan saya belum ketemu. Lagi pula kantor saya kan dekat dengan KPK. Saya iseng-iseng telepon, ternyata mereka lagi di kantor,” kata Patrialis, Senin (23/11).

Advertisement

Sebelumnya beredar kabar bahwa pemerintah akan meminta Bibit dan Chandra mundur dari KPK sebagai bentuk win-win solution untuk kisruh KPK vs Polri ini. Hal tersebut dimaksudkan untuk ‘memberi muka’ kepada Kepolisian dan Kejaksaan. Kompensasinya, kasus Bibit dan Chandra akan dihentikan.

Diduga untuk keperluan mengkomunikasikan hal inilah Menkum HAM mendatangi KPK Minggu (22/11) kemarin. Sebab Presiden SBY tak bisa memanggil KPK seenaknya seperti dia memanggil Jaksa Agung dan Kapolri yang menjadi bawahannya.

Namun hal ini dibantah oleh Menkum HAM. Menurutnya, tidak mungkin pemerintah meminta Bibit dan Chandra mundur dari KPK. “Nggak ada itu. Kita sangat tidak mungkin menyuruh mereka mundur,” tegas Patrialis.

Advertisement

Dalam mengambil sikap terkait kasus Bibit-Chandra ini, SBY melibatkan banyak lembaga negara untuk diminta masukan. Kemarin SBY bertemu dengan para pemimpin lembaga negara, yakni Ketua MK, Ketua MA, Jaksa Agung, dan Kapolri. Selain itu SBY juga bertemu dengan para menteri di bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

dtc/isw

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : KPK Menhum HAM
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif