Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Jakarta–Jembatan Selat Sunda tidak hanya ditujukan untuk kendaraan umum dan pribadi. Jembatan ini juga akan diperuntukkan bagi jalur kereta api yang menghubungkan Jawa dengan Sumatera.
“Kita minta jalur kereta api juga ada di jembatan itu,” kata Wakil Menhub Bambang Susantono di Kantor Dephub, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (20/11).
Menurut Bambang, diperkirakan jembatan itu akan memakan biaya Rp 100-117 triliun. Dengan adanya jalur kereta, diharapkan akan memicu pertumbuhan ekonomi di kedua pulau.
“Skala ekonomi dari jembatan ini cukup besar karena menghubungkan dua daerah yang mencakup 80 persen PDRB, 60 persen Jawa dan 20 persen Sumatera,” kata Bambang.
Namun hingga saat ini belum ada kepastian kapan proyek berskala besar yang akan mengikutsertakan swasta itu akan dimulai. Pemerintah masih melakukan berbagai kajian menyangkut berbagai hal. Sebab ada banyak hal yang akan mempengaruhi jembatan tersebut.
“Soal desain, kompleksitas bawah laut, perilaku lempeng tektonik dan vulkanik, karena di sana kan ada Krakatau. Ini semua butuh waktu. Misalnya ada lempeng tektonik yang kelihatannya tidak aktif tapi ternyata ada di peta Belanda. Ini harus dikaji lagi,” terang Bambang.
Ia menambahkan, dengan adanya jalur kereta, pembangunan jembatan itu akan lebih rumit. Sebab lain dengan jembatan biasa yang masih dimungkinkan untuk bergeser jika ada goncangan semisal gempa, jembatan itu harus lah rigid dan tidak boleh bergeser.
dtc/isw