Soloraya
Kamis, 19 November 2009 - 21:38 WIB

Kerugian puting beliung ditaksir Rp 55 juta

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Klaten (Espos)-
-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten memprediksi jumlah kerugian yang diakibatkan puting beliung pada Rabu (18/11) mencapai Rp 55 juta.

Demikian dikemukakan Staf Subid Potensi Linmas Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpollinmas) Klaten, Edy Santoso saat dihubungi Espos via telepon, Kamis (19/11).

Advertisement

Menurut Edy, angin puting beliung yang terjadi pada Rabu tidak hanya menyerang kawasan Kecamatan Pedan tetapi juga Kecamatan Manisrenggo. Ia mengatakan, data tersebut diterima dari laporan masing-masing pemerintah kecamatan (Pemcam) tersebut.

Dia mengatakan, kerugian materi di Kecamatan Pedan mencapai Rp 35 juta. Sementara kerugian materi untuk Kecamatan Manisrenggo mencapai Rp 20 juta. Ia menjelaskan, berdasarkan laporan dari Pemcam Pedan, angin puting beliung menerjang empat desa.

Akan tetapi, kerusakan parah terjadi di tiga desa yakni Ngaren, Jetis Wetan, dan Sobayan. Sementara untuk Desa Keden, menurutnya tidak mengalami kerugian materi yang signifikan. Menurutnya, total kerugian itu diprediksi berdasarkan analisis setelah melakukan pengamatan langsung di lapangan.
“Masing-masing Pemcam sudah meninjau langsung ke desa-desa tersebut. Mereka telah melakukan pengamatan dan mengkaji kerugian materi yang diakibatkan terjangan angin puting beliung tersebut,” tutur Edy.

Advertisement

Di Kecamatan Manisrenggo, angin puting beliung menerjang satu desa yakni Ngemplak Seneng. Dia mengatakan, setidaknya terdapat enam rumah warga desa setempat yang mengalami kerusakan ringan di bagian atap akibat terjangan angin lisus tersebut. Dia memprediksi total kerugian materi rusaknya enam rumah di Desa Ngemplak Seneng tersebut mencapai Rp 20 juta.

Sementara itu, Kepala Desa Ngaren, Supriyadi mengatakan sebanyak 70% dari 678 rumah warga menjadi amukan angin lisus pada Rabu siang. Menurutnya, rata-rata kerusakan terjadi pada bagian atap rumah. Dia mengatakan, rumah milik Marto Sudarmo warga Brojowangsan mengalami kerusakan terparah.

Ia memprediksi total kerugian materi yang ditanggung Marto mencapai Rp 35-40 juta. “Kerusakan sudah sedemikian parah. Mestinya rumah itu direnovasi total, bukan renovasi sebagian. Jadi, merenovasi rumah itu sama dengan membuat rumah baru,” tandas Supriyadi.

m82

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif