Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
Semarang– Proses pengangkatan bangkai helikopter milik Badan SAR Nasional (Basarnas) yang jatuh di perairan Pantai Marina Semarang dihentikan karena ombak yang cukup besar.
Proses pengangkatan helikopter yang dilakukan tim gabungan yang terdiri atas Tim SAR Nasional, Tim SAR Daerah, Tim SAR Brimob dan Polwiltabes itu dihentikan Rabu sore sekitar pukul 17.30 WIB.
Salah seorang anggota Tim SAR dari Polwiltabes Semarang Iptu Justinus Prabowo mengatakan upaya pengangkatan bangkai helikopter akan dilanjutkan pada Kamis (19/11) pagi.
“Kami telah melakukan salah satu tahapan dalam proses pengangkatan bangkai helikopter yaitu dengan membuat tanda di tempat helikopter jatuh sehingga besok pagi tim tidak kesulitan menemukan lokasi tersebut,” katanya.
“Kami telah melakukan salah satu tahapan dalam proses pengangkatan bangkai helikopter yaitu dengan membuat tanda di tempat helikopter jatuh sehingga besok pagi tim tidak kesulitan menemukan lokasi tersebut,” katanya.
Ia menyebutkan alasan lain pemberian tanda tersebut adalah letak bangkai helikopter berada di perairan lepas atau umum yang banyak dilalui perahu nelayan dan kapal lain.
“Kalau tidak diberi tanda dikhawatirkan mengganggu kapal ataupun perahu yang biasa melalui daerah tersebut,” ujarnya.
Ia menjelaskan dalam proses pengangkatan ini seluruh tim akan bertindak sesuai aturan serta tidak berani bertindak ceroboh karena helikopter yang jatuh ini merupakan salah satu barang berharga milik negara yang harganya cukup mahal.
“Setelah berhasil diangkat ke permukaan mungkin bangkai helikopter tersebut masih dapat diperbaiki dan semua itu menunggu hasil rapat koordinasi semua pihak terkait,” ujarnya.
Justinus berharap cuaca besok pagi akan cerah sehingga proses pengangkatan helikopter dapat berjalan lancar dan sukses. “Kami juga menunggu hasil pantauan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika besok pagi,” katanya.
Helikopter jenis Bolcow NBO-105 milik Badan SAR Nasional jatuh di perairan Pantai Marina Semarang, Rabu sekitar pukul 10.10 WIB saat menggelar pelatihan dasar bagi seluruh personel tim SAR gabungan.
Dua awak helikopter dan tiga anggota Tim SAR Nasional yang sedang mengikuti pelatihan tersebut selamat dan hanya menderita luka-luka meskipun badan helikopter hancur.
Kelima korban tersebut adalah pilot Kapten Marsudi (33), Co-pilot Lettu Wahyu Ardhi (25), Mikael (26), Nur Isrodin (25), dan Slamet Wijayana (34). Pilot dan Co-pilot sudah diperbolehkan pulang ke rumah, sedangkan ketiga anggota Tim SAR Nasional masih harus mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr.Kariadi Semarang.
Hingga saat ini, penyebab jatuhnya helikopter tersebut masih dalam penyelidikan oleh pihak kepolisian.
ant/isw